Yenny Wahid Sentil Wasekjen Partai Demokrat soal Cawapres Anies: Saya Tak Pernah Nyodorin Diri
Yenny Wahid menyentil pendapat Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang menyebut dirinya tak cocok jadi cawapres Anies Baswedan.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid menyentil pendapat Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang menyebut dirinya tak cocok jadi cawapres Anies Baswedan.
Yenny Wahid dalam cuitannya di Twitter @yennywahid, Kamis (10/8/2023) menegaskan bahwa dirinya tak repot-repot menyodorkan diri sebagai cawapres Anies Baswedan.
Justru, kata Yenny Wahid, dirinya hanya merespon lamaran yang datang.
"Saya gak pernah nyodorin diri jadi cawapres Mas Anies lho, saya cuma merespon lamaran yang datang."
"Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies," tegas Yenny Wahid.
Yenny Wahid pun menutup komentarnya dengan kalimat menohok.
Baca juga: Yenny Wahid Ungkap Kedekatan dengan Anies Baswedan, Akui Sering Ngobrol: Dia Bekas Bos Saya
"Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bosmu butuh dukungan, saya emoh lho," tegas Yenny Wahid.
Sebelumnya, Jansen mencuitkan kalimat yang berisi pendapat pribadinya.
Pendapat itu menjelaskan bahwa Yenny Wahid bukanlah orang yang cocok mendampingi Anies Baswedan maju di Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Jansen melalui cuitannya di Twitter @jansen_jsp, Rabu (7/8/2023).
“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok, mungkin cocoknya di koalisi yang lain."
"Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yg selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu," kata Jansen.
Baca juga: Yenny Wahid Bilang AHY Paling Cocok Jadi Cawapres Anies, NasDem Bilang Begini
Menurut Jansen, jika memang Yenny Wahid dipasangkan dengan Anies, maka rakyat akan bingung dan mempertanyakan koalisi perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan.
Apalagi, kata Jansen, sosok tersebut adalah tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.