Menko PMK Ajak Kaum Perempuan Cegah Stunting dan Anemia Demi Generasi Unggul dan Berkualitas
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak kaum perempuan untuk ikut mencegah stunting dan anemia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
Hal itu berkaitan dengan kesiapan perempuan dalam menyiapkan diri untuk melahirkan janin yang sehat.
Baca juga: 95 Persen Kasus Stunting di Kabupaten Sleman DIY Berasal dari Keluarga Kurang Mampu
"Aisyiah sebagai lembaga besar harus bisa ikut ambil bagian dalam mencegah kelahiran bayi stunting melalui lembaga pendidikan dan dakwah yang dimiliki," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/8/2023).
Muhadjir menambahkan, kondisi kesehatan remaja perempuan harus dijaga agar tidak mengalami anemia.
Sambil menunjuk desain besar siklus pembangunan manusia dan kebudayaan, Muhadjir mengatakan bahwa upaya ini turut berperan dalam mencegah terjadinya stunting terhadap bayi yang nantinya akan dikandung.
Dia juga mendorong Aisyiyah untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan sumber daya manusia di daerahnya masing-masing melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah yang memiliki anggaran untuk penanganan stunting.
"Harus bisa lebih terbuka dan aktif, harus bisa berkolaborasi dengan Pemda dengan program Aisyiyah di wilayahnya masing-masing. Itu upaya kongkret, amal jariyahnya besar karena menentukan generasi hingga 20-30 tahun mendatang," tutur Muhadjir.
Baca juga: BPIP dan Mahasiswa Gelar Aksi Pancasila Lawan Stunting di Magelang
Selain itu, upaya dalam membentuk Taman Kanak-Kanak (TK) yang holistik juga tidak luput dari perhatian Muhadjir.
Menurutnya sekolah TK memiliki peranan penting dan menjadi pondasi dasar membentuk kecerdasan dan perkembangan otak anak diusia dini.
"Kita ingin membentuk anak usia emas dari semua sisi, kecerdasan otak, mental, dan spiritual harus dikerjakan bersama-sama," pungkas Muhadjir.