Cegah Kerusakan Alam, Guru Besar Atma Jaya Ajak Konsumen Miliki Perilaku Berkelanjutan
Guru besar bidang ekonomi pembangunan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Dwinita Laksmidewi mengajak konsumen
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com l, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru besar bidang ekonomi pembangunan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Dwinita Laksmidewi mengajak konsumen mempunyai perilaku berkelanjutan di tengah kondisi iklim Indonesia dan global saat ini.
Menurutnya, konsumen harus memiliki tindakan yang berdampak pada pelestarian lingkungan.
"Perilaku konsumen yang berkelanjutan adalah tindakan konsumen yang berdampak pada pelestarian lingkungan. Artinya konsumen yang secara sukarela memilih produk-produk yang ramah lingkungan,” ucap Dwinita.
Baca juga: Dorong Pertanian Ramah Lingkungan, UPLAND Project Kementan Terapkan Program UPPO-Biogas
Hal tersebut diungkapkan oleh Dwinita dalam pengukuhan guru besarnya di Unika Atma Jaya.
Dihadiri keluarga dan kolega, Dwinita menyampaikan orasi ilmiah dengan judul ‘Peran Keilmuan Pemasaran dalam Mendorong Perilaku Konsumen Berkelanjutan untuk Mendukung SDGs’.
Dirinya menyoroti kesenjangan yang terjadi antara sikap dan perilaku konsumen terhadap berkelanjutan atau sustainable.
Terdapat tiga kelompok konsumen, yaitu Fresh Green Young Consumer, Light Green Young Consumer, dan Dark Green Young Consumer. Lingkungan penting bagi mereka, tetapi keputusan dan perilaku pembelian dapat berbeda tergantung pada pemahaman pentingnya untuk berkelanjutan.
“Dari kelompok konsumen yang ada, kelompok konsumen muda ‘light green’ menjadi responden terbanyak. Mereka mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak selalu tercermin dalam keputusan pembelian. Inilah yang disebut oleh banyak peneliti sebagai kesenjangan sikap dan perilaku,” jelasnya.
Dwinita mengajak para pelaku industri untuk mengantropomorfiskan alam.
Menurut Dwinita, sifat antropomorfis memengaruhi perilaku berkelanjutan. Itu berarti, semakin konsumen beranggapan bahwa alam mempunyai kesamaan dengan manusia maka akan semakin tinggi keinginan untuk berperilaku berkelanjutan.
Baca juga: Ganjar Luncurkan Perahu Listrik di Cilacap, Bantu Nelayan Hemat Pengeluaran dan Ramah Lingkungan
“Maka, pesan pemasaran yang meminjam karakter dan emosi manusia, seperti gunung yang ‘marah’, ikan-ikan di laut yang ‘menderita’, hutan yang ‘meminta tolong’ akan mendorong perilaku konsumen untuk melindungi alam,” jelas Dwinita.
Sementara itu, Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko, mengatakan perilaku konsumen berkelanjutan sangay penting di tengah kondisi saat ini.
“Kualitas cuaca di Jakarta yang sangat buruk di beberapa hari terakhir adalah ulah manusia, ulah kita sendiri. Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi ini yaitu dengan mendorong dan menuntut konsumen untuk berperilaku berkelanjutan. Orasi ilmiah yang disampaikan Prof Dr Dwinita sangat relevan dengan apa yang terjadi saat ini,” ujar Agustinus Prasetyantoko.
Dengan pengukuhan tersebut, kini Unika Atma Jaya secara resmi menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 27 Guru Besar tetap.
"Produktivitas Unika Atma Jaya dalam beberapa tahun kebelakang untuk mencetak Guru Besar dapat menjawab kekhawatiran terhadap jumlah Guru Besar tetap yang dimiliki,” ujar Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Aloisius Agus Nugroho.
Hal tersebut, menurut Aloisius, diharapkan dapat menjadi penyemangat dosen tetap lain di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.