Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Polusi Udara di Jakarta, Penyebab hingga Dampaknya, ASN Pemprov DKI Bakal WFH Mulai September

Fakta-fakta kualitas udara di kawasan Jabodetabek buruk akhir-akhir ini, penyebab hingga dampaknya bagi masyarakat.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Fakta Polusi Udara di Jakarta, Penyebab hingga Dampaknya, ASN Pemprov DKI Bakal WFH Mulai September
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Berdasarkan laman resmi US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara, tercatat kualitas udara Jakarta berada di angka 152. Fakta-fakta kualitas udara di Jakarta yang memburuk, penyebab hingga dampaknya bagi masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta kualitas udara di kawasan Jabodetabek buruk akhir-akhir ini.

Kualitas udara yang buruk di Jakarta tengah menjadi sorotan publik.

Bahkan, pemerintah tengah menyiapkan upaya-upaya untuk menanggulangi polusi udara tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajarannya baru saja menggelar rapat dengan pada Senin (14/8/2023), di Istana Merdeka Jakarta, untuk membahas polusi udara di Jabodetabek yang dinilai semakin buruk.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan buruknya udara di Jakarta.

Termasuk faktor kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.

Kemudian, faktor pembuangan emisi dari transportasi dan aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur.

Baca juga: Polusi Udara Memburuk, Mantan Menteri LHK Dorong Percepatan Transisi Kendaraan Listrik

Berita Rekomendasi

Fakta-fakta Polusi Udara di Jakarta

- Permasalahan Polusi di Jakarta Meningkat sejak Juni

Permasalahan polusi udara di Jakarta sudah terjadi beberapa bulan yang lalu.

Demikian disampaikan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Krusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro.

Hal ini, kata Sigit dipengaruhi oleh siklus meteorologi yang terjadi sejak tiga bulan terakhir.

"Jadi kalau dari segi siklus, memang bulan Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta karena dipengaruhi oleh udara dari timur yang kering," kata Sigit, dikutip dari Kompas.com, Senin (14/8/2023).

- Kualitas Udara di Jakarta semakin Buruk

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas