Jokowi: Buah Manis Hilirisasi 10 Tahun, Pendapatan Per Kapita akan Sentuh Rp 153 Juta
kata Jokowi, saat ini fondasi untuk menuju proyeksi tersebut sudah dia mulai. Sehingga pemerintahan mendatang diharapkan meneruskan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jika pemerintah Indonesia konsisten meneruskan hilirisasi industri yang sudah dimulai sejak tahun 2020, maka berdasarkan hitung-hitungannya, pendapatan per kapita dalam 10 tahun ke depan akan mencapai Rp153 juta atau 10.900 dolar AS.
Sementara dalam 15 tahun pendapatan per kapita tersebut meningkat hingga Rp217 juta atau 15.800 dolar AS, serta dalam 22 tahun naik menjadi Rp331 juta atau 25,000 dolar AS.
Jika kita konsisten, dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, tembaga, bauksit, CPO, dan rumput laut, berdasar hitung-hitungan perkiraan, dalam 10 tahun pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp153 juta atau 10.900 dolar AS
Hal ini disampaikan Presiden saat menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Jokowi Tegaskan Hilirisasi Tak Cuma Komoditas Pertambangan, Sawit hingga Rumput Laut Ikut Digenjot
"Jika kita konsisten, dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, tembaga, bauksit, CPO, dan rumput laut, berdasar hitung-hitungan perkiraan, dalam 10 tahun pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp153 juta atau 10.900 dolar AS," kata Jokowi.
"Dalam 15 tahun pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp217 juta atau kurang lebih 15.800 dolar AS, dan dalam 22 tahun pendapatan per kapita akan mencapai Rp331 juta atau 25.000 dolar AS," jelas dia.
Sebagai perbandingan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada tahun 2022 berada di angka Rp71 juta. Dengan kata lain, dalam kurun 10 tahun ke depan, terjadi lompatan lebih dari dua kali lipat.
Apalagi lanjut Jokowi, saat ini fondasi untuk menuju proyeksi tersebut sudah dia mulai. Sehingga pemerintahan mendatang diharapkan meneruskan apa yang sebelumnya sudah dikerjakan.
Baca juga: Anggota Komisi VII DPR Desak BPK Audit Program Hilirisasi Nikel
Adapun sebagai gambaran, setelah Indonesia menyetop nikel ore pada tahun 2020, investasi hilirisasi nikel dalam negeri tumbuh pesat. Bahkan sudah ada 43 industri pengolahan nikel yang akan membuka peluang kerja berskala besar.
Pembukaan peluang kerja berpotensi terbuka luas mengingat masih ada komoditas lain dalam hilirisasi industri.
"Sebagai gambaran, setelah kita setop nikel ore di tahun 2020, investasi hilirisasi nikel tumbuh besar. Kini telah ada 43 industri pengolahan nikel yang akan membuka peluang kerja sangat besar. Ini baru satu komoditas," kata Jokowi.