Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Sebut Jokowi Koreksi Dirinya Sendiri Soal Pidato Visi Besar Tak Boleh Hanya Jargon Politik

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Konstitusi.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Demokrat Sebut Jokowi Koreksi Dirinya Sendiri Soal Pidato Visi Besar Tak Boleh Hanya Jargon Politik
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV MPR, DPR, DPD RI pada Jumat (18/8/2023).

Diketahui, Presiden Jokowi meminta agar visi besar yang ditawarkan tidak berakhir sebagai jargon politik semata. Visi besar sering kali berakhir sebagai bahasa-bahasa kiasan dan tidak terwujud.

"Saya setuju dengan pak Jokowi, tapi juga sekaligus kritik kepada beliau. Saya membaca nawacita yang dibawanya sejak awal dulu, itu nggak terukur," kata Hinca saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Hinca menilai pernyataan Presiden Jokowi justru tengah mengoreksi nawacita yang telah dibuatnya sendiri dalam dua periode kepemimpinan.

Dia bilang, nawacita yang dibuat Presiden Jokowi juga sama tidak terukurnya.

"Jadi kalau saya jemput jalan pikirannya Pak Jokowi tadi itu ternyata mengkoreksi sendiri nawacitanya itu. Dan itu fair, itu fair, karena nawacita dibuat sebelum dijalankan. Setelah dijalankan kita baru menyadari, ada yang kurang, ada yang ini, ada yang itu," jelasnya.

Baca juga: Jelang 10 Tahun Legacy Jokowi, Ini Kata Praktisi Hukum Soal Transformasi Indonesia

Berita Rekomendasi

Atas dasar itu, kata Hinca, partainya mengusung tema perubahan dan perbaikan.

Pasalnya, tema itu sesuai dengan cara pandang Presiden Jokowi terkait visi besar yang berakhir sebagai jargon politik.

"Ini konteksnya ini. Karena itu kalau adinda tanyakan, anda bagaimana nanti Demokrat? Kami mengusung capres dan cawapres itu clear itu, dengan menjemput pikiran Pak Jokowi itu nyambung, linier tadi. Harus kita lakukan perubahan dan perbaikan terhadap bangsa negara ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Hinca menyatakan pidato Jokowi juga menjadi koreksi bagi para kandidat capres di Pilpres 2024.

Baca juga: Respons Kritik Sekjen PDIP, Jokowi: Bangun Lumbung Pangan Tidak Semudah yang Dibayangkan

Sebab, program kerja yang disusun kandidat capres jangan hanya digaungkan pada saat kampanye jelang pemungutan suara.

"Siapa pun calon presiden yang akan datang, catatan ini menjadi pelajaran di kita, jangan cuma jargon politik. Sehingga nawacita akhirnya kita baca hanya sebagai jargon politik karena nggak ada ukurannya," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta visi besar pembangunan Indonesia tidak boleh hanya sebatas jargon politik semata.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas