Menko PMK Minta Pemda Aktif Usulkan Kebutuhan Tenaga Kesehatan
Menurut Muhadjir, pemerintah daerah harus turut aktif untuk mengusulkan kebutuhan tenaga kesehatan yang diperlukan bagi wilayahnya masing-masing.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
![Menko PMK Minta Pemda Aktif Usulkan Kebutuhan Tenaga Kesehatan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lumbung-pangan-untuk-atasi-kekeringan-di-papua-tengah_20230809_210511.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan persoalan kesehatan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Muhadjir, pemerintah daerah harus turut aktif untuk mengusulkan kebutuhan tenaga kesehatan yang diperlukan bagi wilayahnya masing-masing.
Dirinya mengungkapkan masih banyak daerah yang kekurangan tenaga kesehatan, seperti di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
“Sebetulnya kalau pemerintah daerah itu sadar betul, itu bisa diusulkan kebutuhan tenaga kesehatannya,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/8/2023).
Muhadjir menerangkan, terdapat tiga permasalahan utama dalam pelayanan publik yang harus menjadi pedoman bagi semua pengambil kebijakan, yakni kualitas, baik pemberdayaan maupun pelayanan, kuantitas atau jumlah yang harus disiapkan, serta pemerataan yang menyeluruh disetiap daerah.
Ketiga indikator itu, kata Muhadjir, sebagian besar permasalahannya terdapat pada pemerataan.
Dirinya mengetahui bahwa banyak dokter yang lebih suka bekerja di kota daripada mengabdi di daerah terpencil.
Oleh karena itu, Muhadjir mengaku sangat setuju dengan wacana yang dicanangkan oleh Menteri Kesehatan yang akan menugaskan tenaga kesehatan dengan status pegawai pusat yang ditugaskan di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar.
“Itu nanti ditugaskan dari pusat saja. Sehingga pengawasan dan gajinya langsung dari pemerintah pusat yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan daerah tersebut serta diberi hak khusus kepada yang besangkutan. Sehingga dapat terkendali,” tutur Muhadjir.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia memiliki 1,4 juta tenaga kesehatan dengan 10.347 Puskesmas, 24.808 Puskesmas Pembantu di mana tiap Puskesmas Pembantu yang memiliki bidan dan perawat sebanyak 8.624 atau 34.76 persen.
Sementara itu, terdapat 213.670 unit Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Jumlah itu dirasa masih perlu ditingkatkan termasuk tenaga kesehatan yang bekerja didalamnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.