Presiden Jokowi Resmi Buka AMMTC Ke-17 di Labuan Bajo
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka event ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Hotel Meruorah
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka event ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/8/2023).
Jokowi membuka event AMMTC tersebut melalui video yang ditampilkan saat diskusi bersama peserta akan dimulai.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pertemuan ke-17 tingkat menteri ASEAN di bidang kejahatan lintas negara saya buka secara resmi hari ini," kata Jokowi.
Baca juga: Polri Ajukan Labuan Bajo Declaration dalam AMMTC ke-17, Perkuat Penanganan Kejahatan Lintas Negara
Jokowi berharap dalam pertemuan tersebut nantinya bisa menghasilkan kerja sama antar-negara khususnya di ASEAN untuk menciptakan kondisi dan situasi yang aman.
"Saya berharap dalam pertemuan ini, dapat dirumuskan agenda kerja sama yang responsif yang berisi langkah-langkah strategis sehingga dapat menjaga kawasan ASEAN yang aman, yang damai dan sejahtera," ucapnya.
10 Negara ASEAN
Untuk informasi, Event Asean Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 19-23 Agustus 2023.
Event Internasional tersebut akan mempertemukan 10 negara ASEAN, 3 negara dialog hingga satu negara peninjau.
Baca juga: Daftar Tamu VIP yang Akan Bahas Isu Kejahatan Lintas Negara dalam AMMTC ke-17 di Labuan Bajo
"Akan dilaksanakan kegiatan AMMTC yang terdiri dari 10 menteri ASEAN, Ketua AMMTC dan anggota delegasi, 10 Ketua AAMTC ASEAN, 3 negara mitra dialog dan satu negara peninjau," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (7/8/2023).
Ramadhan menyebut dalam pertemuannya, negara-negara tersebut akan membahas soal kejahatan transnasional atau lintas negara di negara masing-masing anggota.
"AMMTC diadakan setiap tahun atas dasar kesepakatan bersama untuk membahas isu-isu kejahatan transnasional yang mendesak dan atau berkembang yang memerlukan tindakan yang cepat," ucapnya.
Adapun 10 negara Asean yang mengikuti AAMTC itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Sedangkan tiga negara mitra dialog yakni Cina, Jepang, Korea Selatan dan Timor Leste.
Baca juga: Kapolri Harap Event AMMTC di Labuan Bajo Bisa Sepakati Penanganan Transnational Crime di ASEAN
Menurut Ramadhan, isu kejahatan transnasional yang dibahas, diantara adalah, terorisme, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), kejahatan cyber, penyelundupan senjata, perdagangan gelap hewan dilindungi hingga pertambangan.
"Perdagangan obat-obatan atau narkotika, tindak pidana pencucian uang, delapan kejahatan ekonomi internasional, pembajakan di laut dan imigran gelap," tukas Ramadhan.
Baca juga: Sehari Jelang Event AMMTC di Labuan Bajo, Kapolri Pastikan Seluruh Kegiatan Berjalan Lancar
Di akhir pertemuan nanti, akan dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 6 negara ASEAN dalam rangka peningkatan kerja sama bilateral kepolisian dalam penanggulangan kejahatan transnasional yaitu dengan negara Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Pada puncaknya, acara AMMTC ke-17 akan ditandai dengan penyampaian Joint Statement, sebagai kesimpulan dari berbagai pertemuan. Selain itu, akan digelar Declaration, sebagai pernyataan sikap yang disepakati untuk diimplementasikan pasca pertemuan tersebut.