Garang Pesawat Tempur T-50I Golden Eagle, Getarkan Skuadron 15 Lanud Iswahjudi Madiun
Satu di antara jenis pesawat tempur canggih milik Indonesia, T-50I Golden Eagle, tampak garang saat memasuki runway dari Skuadron 15 Lanud Iswahjudi
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu di antara jenis pesawat tempur canggih milik Indonesia, T-50I Golden Eagle, tampak garang saat memasuki runway dari Skuadron 15 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, dua unit T-50I Golden Eagle perlahan-lahan bergerak hendak melakukan latihan, pada Rabu (23/8/2023) siang.
Gemuruh mesin jet tempur tak main-main menggetarkan Skuadron 15 Lanud Iswahjudi.
Tak lama menunggu, para penerbang T-50I memacu pesawat tempur itu dalam kecepatan tinggi hingga mengudara.
Komandan Skadron 15 Letkol Penerbang Apri Arfianto mengatakan, hanya ada pesawat tempur jenis T-50I Golden Eagle di sini.
"Skuadron 15 dulu waktu awal, datang 16 pesawat. Tapi sekarang yang existence ada 13 (unit pesawat)," ucap Apri, saat ditemui dalam kegiatan Press Tour 2023, Rabu (23/8/2023).
Ia menjelaskan, belasan pesawat tempur di Skuadron 15 telah melalui proses upgrade atau pemutakhiran.
Di antara piranti pesawat tempur yang telah melalui upgrade, sebutnya, dari radar hingga sistem persenjataan.
"Kita upgrade terakhir adalah upgrade radar. Kemudian, ada pemasangan gun system di pesawat T-50. Dan ada beberapa program yang di-instal di sistemnya," kata Apri.
Apri menerangkan, radar tersebut berfungsi sebagai sensor deteksi pesawat lain yang berada di sekeliling.
"Kalau radar fungsinya untuk sensor, bagaimana kita mendeteksi pesawat lain, dalam konteks kita latihan maupun operasi. Jadi kita bisa melihat, oh teman kita ada di sana, pesawat yang mengancam kita ada di sana. Kalau gun sendiri, kita khususnya untuk weapon (senjata)," jelas penerbang F-16 itu.
Sementara itu, Apri mengatakan, jumlah penerbangan di Skuadron 15 dalam sehari relatif.
Baca juga: BREAKING NEWS: Indonesia Akan Beli 24 Pesawat Tempur F-15 Buatan AS
"Berapa kali terbangnya itu relatif. Kita sesuai kebutuhan dan program. Yang jelas kita terbang itu adalah rutin. Setiap hari ada penerbangan, disesuakan dengan siklus," kata Apri.
"Secara terus menerus dilakukan secara periodik. Mulai dari basic, air to air, air to ground, combine mission. Kita setiap hari ada penerbangan. Ada regenerasi penerbang, ada latihan untuk melatih dan membina penerbang baru menjadi penerbang profesional," sambungnya.
"Ada 24 orang di Skadron ini. Paling banyak di Skadron 15."