Kisah Anak Papua Korban Kerusuhan KKB, Bisa Mengenyam Pendidikan Lagi seusai 2 Tahun Putus Sekolah
Salmon terpaksa putus sekolah karena rapotnya ikut terbakar sehingga terkendala untuk meneruskan pendidikannya.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua membakar sejumlah fasilitas umum, termasuk bangunan Sekolah Dasar (SD) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintan pada September 2021 silam.
Peristiwa tersebut memberikan luka mendalam bagi masyarakat di wilayah tersebut, salah satunya Salmon Y.I Tepmul, seorang siswa SD yang kala itu duduk di kelas 3.
Imbas dari kejadian kerusuhan itu, Salmon terpaksa putus sekolah karena rapotnya ikut terbakar sehingga terkendala untuk meneruskan pendidikannya.
"Saya punya raport terbakar. Jadi sekolah di sini tra mau terima saya," cerita Salmon, Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Wilayah Papua Tengah yang Dilanda Bencana Kelaparan Dikelilingi KKB, Pasukan TNI Disiagakan
Salmon bercerita, pasca kerusuhan di kampung halamannya, keluarganya mengungsi ke Distrik Oksibil dengan tujuan menghindari peristiwa serupa terulang meneror distriknya.
Salmon lalu ikut ibu angkatnya Rounne Vallery Walea ke Jayapura.
"Saya dengan keluarga mengungsi ke Oksibil dengan jalan kaki. Jalan dua hari dua malam. Tidak ada rumah lagi. Akhirnya saya ikut mama Rounne Vallery Walea ke Jayapura," kata dia.
Nasib Salmon kemudian berubah setelah tak sengaja bertemu seorang prajurit TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih pada 9 Agustus 2023, atau dua tahun setelah kejadian pembakaran sekolah oleh KKB.
Saat itu prajurit TNI tersebut sedang berolahraga.
Tak lama, hujan mengguyur Kota Jayapura. Prajurit TNI itu pun berteduh di Kios Kasih Nit Meke milik Rounne, ibu angkat Salmon.
Kala itu Salmon melintas dan bertemu. Ia kemudian menceritakan peristiwa yang membuatnya bisa putus sekolah. Sang prajurit TNI itu pun tergerak hatinya untuk membantu.
Sang prajurit kemudian berkoordinasi dengan Kepala Sekolah Dasar Negeri Holtekamp agar Salmon bisa diterima bersekolah di sana.
Gayung bersambut, SD Negeri Holtekamp menerima Salmon sebagai peserta didik mereka.
Sekarang, Salmon duduk di kelas 4 SD. Ia mendapat tambahan pelajaran selama satu jam setiap hari agar bisa mengejar kemampuan dan pelajaran yang tertinggal.
Prajurit TNI itu juga memberikan Salmon perlengkapan sekolah berupa alat tulis dan seragam.
Kini, baik Rounne maupun guru-guru di SDN Holtekamp berharap ada banyak masyarakat lain yang ikut membantu anak-anak korban kekerasan KKB untuk bisa bersekolah lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.