Jokowi ke Menterinya Soal Gugatan Hilirisasi Indonesia di WTO: Nggak Apa Kalah Tapi Jangan Mundur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tak perlu takut terhadap gugatan-gugatan yang dilayangkan oleh negara lain ke World Trade Organization (WTO)
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tak perlu takut terhadap gugatan-gugatan yang dilayangkan oleh negara lain ke World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia imbas dari hilirisasi nikel Indonesia.
"Tidak usah kita takut gara-gara digugat, di WTO misalnya, jangan mundur. Pada saat kita setop tahun 2020 kita digugat oleh Uni Eropa, digugat di WTO, tahun lalu kita kalah, kalah,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Tahun 2023 di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/8/2023).
Jokowi mengatakan kalah dalam gugatan di WTO yang dilayangkan Uni Eropa bukan jadi masalah.
Kekalahan tersebut kata dia, jangan sampai dijadikan alasan untuk mundur dan menuruti apa yang dituntut negara lain atas kebijakan Indonesia.
“Tapi saya sampaikan kepada menteri, menterinya tanya kepada saya, 'Pak kita kalah', 'Ya nggak apa-apa kalah tapi jangan mundur',” tegas Jokowi.
Jokowi pun memerintahkan kepada menteri-menterinya untuk mengajukan banding atas perkara di WTO. Sebab lamanya proses banding yang mencapai 5 tahun, bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk membangun infrastruktur dan fondasi hilirisasi.
“Saya perintahkan banding, kalah - banding. Yang ada dipikiran saya, banding kan perlu waktu mungkin bisa 3 tahun, bisa 4 tahun, bisa 5 tahun, industri kita sudah jadi. Sehingga fondasi kita kuat,” katanya.
Presiden RI dua periode ini menyebut jika sejak awal mengalah saat digugat dan menarik kebijakan hilirisasi, maka Indonesia kata dia, tidak akan pernah bisa menjadi negara maju.
Apalagi Jokowi menyebut banyak komoditas barang yang bisa dilakukan hilirisasi. Selain nikel, ada CPO, perikanan, hingga rumput laut di mana Indonesia berada di peringkat ke dua dunia sebagai produsen.
“Kalau kita digugat seperti itu kita mundur, sampai kapanpun negara ini tidak akan menjadi negara maju,” ungkap Jokowi.
Baca juga: Jokowi Bahas Lagi Hilirisasi: Masak Sejak VOC Ekspornya Bahan Mentah Terus
“Apalagi nanti CPO, perikanan, rumput laut, semuanya masuk ke hilirisasi. Rumput laut itu kita nomor 2 di dunia, tapi kita ekspor mentahan. Diindustrikan, hilirisasikan, nilainya nanti kita lihat berapa kali lipat,” pungkas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.