Mantan Komandan Paspampres Ungkap Kejanggalan soal Kematian Pria Aceh yang Dianiaya Prajurit TNI
Eks Komandan Paspampres, Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono menyebut ada kejanggalan soal kematian pria Aceh yang dianiaya prajurit TNI.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![Mantan Komandan Paspampres Ungkap Kejanggalan soal Kematian Pria Aceh yang Dianiaya Prajurit TNI](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/diskusi-gaduh-blok-masela_20160102_155325.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Komandan Paspampres periode 2001-2003, Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono merespons soal penganiayaan pria Aceh, Imam Masykur (25), hingga tewas.
Jasad pemuda itu ditemukan di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Nono menilai ada kejanggalan dalam peristiwa itu.
Pasalnya, korban dan pelaku sama-sama warga Aceh.
Adapun ketiga pelaku yakni Paspampres Praka RM serta dua rekannya sesama anggota TNI yakni Praka HS dan Praka J.
Menurut Nono, seharusnya para pelaku memiliki empati sesama perantau dari Tanah Rencong.
Baca juga: Gadis 16 Tahun di Aceh Dirudapaksa 16 Pria, 3 Orang Pelaku Diamankan, 13 Masih Buron
"Pertanyaan besar adalah, korbannya dari Aceh, tiga pelaku dari Aceh, aneh kan, harusnya dengan latar belakang kultural satu suku ada ikatan emosional," kata Nono dikutip dari SerambiNews.com.
Sebagai mantan Gubernur Akademi Militer dan Danjen Akademi TNI, Nono sangat memahami pendidikan yang dibekali kepada para calon anggota TNI sebelum bertugas.
Anggota TNI tidak hanya dididik secara fisik, tetapi juga secara karakter dan mental.
"Tentang pendidikan, pendidikan mereka mengalami pembekalan bukan hanya fisik tapi mengenai kepribadian, mental ideologi juga diberikan pelajaran," kata Nono.
Jadi setiap anggota TNI, kata Nono, selalu diajarkan untuk pantang menyakiti hati rakyat apalagi fisiknya.
"Jadi dasar utama adalah sumpah prajurit, sapta marga dan delapan wajib TNI. Dalam delapan wajib TNI, wajib TNI itu menolong rakyat dalam kesulitan, tidak boleh menyakiti hati rakyat," ujar Nono.
Baca juga: Terjun di Tiga Nomor Atletik, Irma Handayani Bidik Panen Medali di PON Aceh-Sumut
Mantan Panglima TNI Merespons
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa turut merespons terkait kasus Imam Masykur.
Andika Perkasa berharap pelaku dapat dihukum berat karena merupakan tindak pidana berlapis.
"Yang jelas itu merupakan tindak pidana, macam-macam ada penculikannya, ada tindakan penggunaan kekerasan yang mengakibatkan mati."
"Pasal berlapis, yang jelas harus diproses secara hukum, harus itu," kata Andika.
Pihaknya menyerahkan kasus itu kepada pihak berwajib.
Warga Sipil Terlibat, Total Tersangka 4 Orang
Sebelumnya, Polisi Militer Kodam Jayakarta atau (Pomdam Jaya) menyebut ada empat orang yang dijadikan tersangka dalam kasus ini.
Keempatnya yakni satu orang warga sipil, tiga lainnya merupakan prajurit TNI, yakni Paspampres Praka RM dan dua rekannya Praka HS, dan Praka J.
Kadispenad Brigjen TNI, Hamim Tohari menegaskan, saat ini warga sipil itu sudah diamankan di Polda Metro Jaya dan menjalani penyidikan lebih lanjut.
"Selain ketiga tersangka itu, ada satu orang warga sipil yang ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini sedang ditahan di Polda Metro Jaya," ungkap Hamim, Selasa (29/8/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Dijelaskan Hamim, ketiga pelaku itu bisa saja mendapatkan hukuman yang lebih berat.
"Para tersangka bahkan bisa dijatuhi hukuman yang lebih berat di pengadilan militer Pomdam Jaya," lanjut Hamim.
Para pelaku akan dikenai pasal sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan yakni dugaan penculikan, pemerasan dan penganiayaan yang kemudian berujung hilangnya nyawa seseorang.
Hingga saat ini, pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait dengan kasus ini.
"Masih dalam penyelidikan, termasuk dari pemeriksaan saksi dan barang bukti, karena HP korban juga belum kita temukan," ujar Hamim.
Hamim memastikan Pomdam Jaya akan melakukan penyidikan secara benar dan transparan.
Apalagi Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah meminta pengungkapan kasus ini dilakukan sampai tuntas tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Baca juga: Sosok Praka RM, Oknum Paspampres yang Culik dan Aniaya Pemuda Aceh hingga Tewas, Militer Aktif
![Kolase foto Praka Riswandi Manik, oknum Paspampres yang disebut menganiaya warga Aceh hingga tewas kini sudah diamankan Polisi Militer Kodam Jaya. Di media sosial, dia sering pamer pegang senjata.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/praka-riswandi-manik-kolase-oknum-paspampres.jpg)
Melansir SerambiNews.com, Pomdam Jaya pun mengungkapkan pemerasan dan penganiayaan merupakan motif Praka RM dan dua rekannya menghabisi nyawa korban, Imam.
Mereka berpura-pura sebagai polisi dan memanfaatkan situasi untuk memeras korban.
“Dijawab oleh Danpomdam Jaya, ini murni kasus pemerasan dan penganiayaan, jadi mereka itu menculik korban dengan berpura-pura sebagai oknum dari institusi hukum, kemudian meminta penembusan lalu dilakukan penyiksaan," kata Danpomdam Jaya yang disampaikan melalui Anggota Komisi I DPR RI asal Aceh, Fadhlullah SE atau Dek Fad.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(SerambiNews.com/Eddy Fitriadi/Agus Ramadhan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.