Anies Lebih Pilih Muhaimin Iskandar Dibanding AHY, Pengamat: untuk Meraup Suara Basis NU Jawa Timur
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengaku tak terkejut Anies Baswedan tidak pilih Agus Harimurti
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengaku tak terkejut Anies Baswedan tidak pilih Agus Harimurti Yudhoyono jadi pendampingnya.
"Saya tidak terkejut dengan situasi ini. Juni 2023 pernah saya sampaikan bila pertengahan Juli 2023, Anies tak jua mengumumkan siapa cawapresnya, maka besar kemungkinan yang dipilih bukanlah AHY. Dan hari ini, kabar itu terjadi," kata Ray dalam keterangannya Jumat (1/9/2023).
Ia melanjutkan Anies memilih Cak Imin yang posisinya memang hampir sama dengan AHY.
Baca juga: Deklarasi Anies dan Cak Imin Digelar di Lumajang Besok? Ini Jawaban Elite PKB
"Satu-satunya yang mengejutkan adalah perpaduan Anies dengan Cak Imin. Dan itu, bukanlah sesuatu yang melompat," katanya.
Jauh sebelumnya menurut Ray, Anies memang sedang mengincar cawapresnya dari kalangan Nahdhiyin. Beberapa nama mulai Khofifah, Mahfudz dan terakhir adalah Yenni Wahid.
"Tak mendapat respon dari 3 tokoh itu, Anies akhirnya menggaet Cak Imin," kata Ray.
Kemudian dikatakan Ray mengapa Anies berambisi untuk mendapatkan pasangan dari basis tokoh Nahdhiyin untuk meraup suara di Jawa Timur.
"Mengapa tokoh Nahdhiyin? Jawabannya 2:1. Meraup suara di basis NU. Dan itu ada di Jawa Timur atau Jawa Tengah. Kemudian menurunkan kadar pandangan Anies sebagai perpanjangan tangan kelompol Islam politik. Sesuatu yang terjadi begitu mesra di kala pilkada DKI Jakarta, 2017 lalu," jelasnya.