Pakar: Masjid Sudah Jadi Tempat Pengembangan Ekonomi Syariah
Pakar Ekonomi Syariah, Syafii Antonio, mengatakan masjid berkembang menjadi tempat pengembangan ekonomi syariah khususnya bagi UMKM.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Ekonomi Syariah, Syafii Antonio, mengatakan masjid berkembang menjadi tempat pengembangan ekonomi syariah khususnya bagi UMKM.
Pernyataan itu disampaikan dalam Economic Sharia Talks tema 'Pengembangan Ekonomi Syariah Berkelanjutan Bagi UMKM Berbasis Masjid' di Aula Jenggala, Jakarta.
"UMKM perlu menentukan kebutuhan apa yang diperlukan sehingga jika nantinya mereka memerlukan bantuan, mereka tahu kemana mereka minta akses tersebut," kata dia dalam keterangannya pada Senin (4/9/2023).
Founder OK Oce, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi moderator dalam diskusi tersebut.
Sandi mendukung pengembangan UMKM berbasis masjid untuk kelanjutan perkembangan ekonomi syariah.
Sementara itu, Ketua DMI DKI Jakarta Daloh Abdaloh mengatakan pihaknya berupaya membantu banyak masyarakat dengan kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan hingga Pemerintah Daerah, terkait pemberdayaan ekonomi terdapat Dewan Ekonomi Syariah.
“Saya harap semoga kita bisa melakukan MoU dengan OK OCE untuk bekerjasama mensejahterakan masjid, dimana ribuan masjid tersebar di Indonesia membutuhkan support perekonomian," ujarnya.
Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI), Arief Rosyid menambahkan pentingnya andil masyarakat memajukan ekonomi syariah.
"Kita perlu bahu membahu untuk berkontribusi dalam ekonomi syariah, karena saya percaya siapa yang menolong agama Allah SWT akan diangkat derajatnya di mata Allah SWT," ucap Arief.
Dia menjelaskan perkembangan ekonomi syariah perlu difokuskan oleh pemerintah karena kapasitas perbankan syariah masih kecil dibandingkan perbankan biasa.
Ia juga menggambarkan peran BSI dalam mendorong potensi UMKM di Indonesia.
"BSI turut membangun BSI UMKM Centre, membina seluruh masyarakat yang berpotensi berkembang untuk menerima zakat yang hingga hasilnya kini omset usaha mereka telah meningkatkan sebesar 70 persen," jelas Arief.
Baca juga: Sandination Hidupkan Lapangan Kerja Desa Wisata Lewat Program Networking dan Personal Branding
Arief juga menambahkan di dalam UMKM Centre tersebut telah tergabung sebanyak 11.000 hingga 12.000 UMKM yang dibina untuk Scale-Up.