Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pledoi Ditolak Jaksa, Hasnaeni Moein Singgung Soal Diskriminasi dan Pembunuhan Karakter

Hasnaeni menyebut bahwa dalam pledoinya dirinya juga menolak tuntutan jaksa penuntut umum.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pledoi Ditolak Jaksa, Hasnaeni Moein Singgung Soal Diskriminasi dan Pembunuhan Karakter
Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Hasnaeni Moein menjalani sidang lanjutan kasus korupsi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana salah satu anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero), Hasnaeni Moein respon keputusan jaksa menolak pledoi dirinya.

Hasnaeni menyebut bahwa dalam pledoinya dirinya juga menolak tuntutan jaksa penuntut umum.

"Yang jelas kemarin dengan pledoi kita sendiri seluruh tuntutan jaksa itu kita tolak. Karena saya merasa dikriminalisasi dan pembunuhan karakter yang dilakukan terhadap saya," kata Hasnaeni ditemui setelah persidangan di PN Tipikor Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

Kemudian ia mengklaim bahwa fakta di persidangan dirinya tidak melakukan pelanggaran hukum terkait tindak pidana korupsi.

"Fakta di persidangan bahwa itu bukan perbuatan saya. Memang betul ada perbuatan melawan hukum. Namun nama saya digunakan tanpa seizin saya," katanya.

"Semua bukti kita komplit bukan saya yang menjalankan perusahaan, bukan tanda tangan saya. Tapi ironisnya Kejaksaan itu tidak pernah mengklarifikasi hal tersebut dan tidak dikonsolidasikan, penyelidikan saja tidak ada langsung penyidikan," jelasnya.

Sebelumnya dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum tolak pledoi terdakwa dalam perkara dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana salah satu anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero), Hasnaeni Moein.

BERITA REKOMENDASI

Adapun peryataan tersebut disampaikan jaksa dalam sidang lanjutan beragendakan replik di PN Tipikor Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023)

"Hari ini adalah replik dari Jaksa Penuntut Umum silahkan dibacakan. Pokoknya saja apa," kata hakim di persidangan.

"Izin majelis membacakan terkait dengan replik pada pokoknya. Langsung kepada kesimpulan satu menolak seluruh nota pembelaan. Dua sampai dengan tujuan tetap pada tuntutan kepada yang telah dibacakan. Demikian majelis," jawab jaksa.

"Sekarang dengan penasihat hukum tetap pada pembelaan atau bagaimana?" tanya hakim kepada kuasa hukum Hasnaeni Moein di persidangan.

"Tertulis juga Yang Mulia hari Rabu," jawab kuasa hukum.


"Sidang ditunda hari Rabu tanggal 6 acara duplik dari penasihat hukum terdakwa," tutup hakim.

Diketahui Hasnaeni dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung (Kejagung) selama tujuh tahun penjara karena dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi terkait penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk pada 2016-2020.

"Menyatakan terdakwa Hasnaeni terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," demikian bunyi tuntutan Jaksa yang dikutip Kompas.com melalui Kasi Intel Kejari Jaktim Yogi Sudharsono pada Rabu (22/8/2023) lalu.

Jaksa meminta majelis hakim menjatuhkan pidana pidana penjara tujuh tahun dan denda Rp 500 juta subsider 4 bulan terhadap Hasnaeni.

Baca juga: Bacakan Pledoi, Hasnaeni Moein Sebut JPU Malaikat Pencabut Nyawa

Selain itu, jaksa juga menuntut hakim menjatuhkan pidana tambahan uang pengganti kepada Terdakwa Hasnaeni sebesar Rp 17.583.389.175.

Hasnaeni dinilai telah melanggar Pasal 2 Ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP sebagaimana dalam dakwaan primer.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas