Akun YouTube DPR RI Hilang usai Diretas Jadi Live Streaming Judi Slot, Sekjen: Takedown Sementara
Sekjen DPR RI menjelaskan hilangnya akun YouTube DPR usai diretas adalah kesengajaan dalam rangka upaya pemulihan oleh Google.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W

Tak hanya melakukan live streaming, peretasan juga dilakukan terhadap foto profil kanal YouTube DPR RI.
Foto profil DPR RI sebelumnya yang menampilkan lambang negara Garuda Pancasila berubah menjadi logo judi slot dengan nama game 'Slot Baris'.
Selain itu, dalam kolom deskripsi, terlihat bahwa diduga peretasan dilakukan di Turki.
Namun kini, akun YouTube DPR tidak tersedia lagi.
Roy Suryo Kritik Lambatnya Penanganan

Pakar telematika, Roy Suryo, mengkritik lambatnya pemulihan akun YouTube DPR RI yang diretas menjadi live streaming judi slot.
Roy mengatakan seharusnya admin dari akun YouTube DPR dapat menjaga dan mengantisipasi segala kemungkinan akses yang terjadi.
"Tertayangnya setidaknya empat tayangan video live, dua video dengan thumbnail Slot Baris Canli Yayindayiz dan dua video dengan thumbnail Slot Fikret Canli Yayin di akun YouTube resmi milik DPR ini memang hal yang sangat memalukan."
"Karena seharusnya admin dari akun milik lembaga resmi negara yang didalamnya mewakili rakyat tersebu harus selalu cermat dalam menjaga dan mengantisipasi segala kemungkinan (akses) yang terjadi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Roy Suryo Kritik Buntut Lambatnya Pemulihan Akun YouTube DPR Diretas jadi Live Streaming Judi Slot
Roy pun memaklumi bahwa tidak ada sistem internet yang sempurna terkait keamanannya.
Namun, Roy mengkritik tindakan pihak DPR yang tidak segera melakukan upaya antisipasi namun justru adanya dugaan pembiaran, sehingga menjadi bahan olokan dan guyonan bagi warganet.
"Memang tidak ada sistem yang bisa dijamin aman 100 persen, karena selalu saja ada loop-hole dalam network. Namun seharusnya kejadian tersebut cepat diantisipasi, tidak dibiarkan berjam-jam, bahkan sampai jadi ledekan dan guyonan netizen dalam kolom komentarnya," kata Roy.
Roy pun mendesak admin internal dari Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR agar mengusut hacker dengan menggandeng Kemkominfo dan Tim Siber Polri.
"Jangan sampai dibiarkan berlama-lama, sekali lagi memalukan," tukasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.