Menhan Prabowo Sebut Sebelum Ada ASEAN, Asia Tenggara Penuh dengan Ketegangan Satu Sama Lain
keberadaan ASEAN menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan yang paling aman dan tenteram di dunia.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menilai keberadaan ASEAN sebagai perhimpunan negara di Asia Tenggara menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan yang paling aman dan tenteram di dunia.
"Sebelum ada ASEAN, penuh dengan ketegangan satu sama lain. Kita ingat, dulu kita sama Malaysia ada ketegangan, sama Singapura ada ketegangan, tapi sekarang kawasan Asia Tenggara mungkin yang paling aman dan tenteram di dunia," kata Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/9/2023).
Selain itu, Prabowo juga menilai pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN juga merupakan salah satu yang paling baik di dunia.
Karena itulah, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, kerja ASEAN tetap membuahkan hasil.
Dikatakan Prabowo, Indonesia juga menghormati semua negara, baik itu Amerika Serikat, China, Rusia, India, dan Jepang.
"Ya Indonesia sudah jelas sikap kita posisi kita kan selalu bebas aktif, nonblok, kita tidak mau terlibat dalam manapun, kita sahabat sama semua negara. Kita hormati semua negara intinya," tandas Prabowo.
Diketahui, KTT ASEAN 2023 dihadiri 22 negara, yakni 11 negara ASEAN, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Kemudian, ada sembilan negara yang mitra yang diundang di antaranya Republik Korea, India, Jepang, RRT, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Perdana Menteri Australia: Sentralitas ASEAN Sangat Penting Bagi Kami
Dengan tambahan dua negara lagi yakni, Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cook Islands sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).
Indonesia juga mengundang organisasi internasional persatuan bangsa-bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, IORA, dan PIF.