Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Kepala BRIN Sebut Megawati Tak Intervensi Politik

Baginya, tak jadi persoalan jika dirinya harus dicopot dari jabatan. Lantaran, ia tak pernah terpikir untuk memangku jabatan sebagai kepala BRIN.

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko pernah didesak mundur oleh komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Handoko mengaku, memang banyak permasalahan yang harus diselesaikan dalam tubuh BRIN sebagai entitas riset di tanah air.

Hal itu disampaikan Handoko saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Handoko menanggapi santai, desakan dan kritikan yang pernah ia dapatkan dari wakil rakyat itu.

"Ya enggak apa-apa kan itu memang konstitusi dari mitra kami anggota DPR kan memang harus melakukan pengawasan."

"Mereka menerima keluhan dari masyarakat termasuk ya dari mana-mana kan."

"Kalau kalau saya ya Itu saya terima saja ya, emang kita harus melakukan apa yang harus dilakukan," jelas Handoko.

Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra menyerahkan cinderamata kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko usai wawancara khusus di Studio Tribun, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023). Pada wawancara tersebut Kepala BRIN mengatakan musim kemarau membuat suhu udara lebih panas dan daratan menjadi kering. Kondisi itu menghasilkan listrik statis yang membuat polutan lebih lama mengambang di udara dan tidak bisa turun ke tanah. Yang dapat dilakukan saat ini adalah menciptakan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca. Selain hujan buatan, Indonesia juga memakai teknologi generator kabut untuk meluruhkan polutan yang beterbangan di udara. Alat itu dipasang di atas gedung-gedung tinggi untuk mengurangi konsentrasi PM2,5 secara lokal karena mampu menghasilkan semburan air dengan ukuran yang halus dan mengikat polutan agar meluruh ke permukaan tanah. Tribunnews/Jeprima
Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra menyerahkan cinderamata kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko usai wawancara khusus di Studio Tribun, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023). Pada wawancara tersebut Kepala BRIN mengatakan musim kemarau membuat suhu udara lebih panas dan daratan menjadi kering. Kondisi itu menghasilkan listrik statis yang membuat polutan lebih lama mengambang di udara dan tidak bisa turun ke tanah. Yang dapat dilakukan saat ini adalah menciptakan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca. Selain hujan buatan, Indonesia juga memakai teknologi generator kabut untuk meluruhkan polutan yang beterbangan di udara. Alat itu dipasang di atas gedung-gedung tinggi untuk mengurangi konsentrasi PM2,5 secara lokal karena mampu menghasilkan semburan air dengan ukuran yang halus dan mengikat polutan agar meluruh ke permukaan tanah. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
BERITA REKOMENDASI

Baginya, tak jadi persoalan jika dirinya harus dicopot dari jabatan.

Lantaran, ia tak pernah terpikir untuk memangku jabatan sebagai kepala BRIN.

Adapun BRIN menintegrasikan semua unit riset yang ada termasuk kemenristek, LIPI, BPPT, BATAN, maupun LAPAN. 

Juga semua semua unit Balitbang Kementerian yang ada di kementerian-kementerian itu dijadikan satu di BRIN.

Desakan mundur yang pernah ia dapatkan merupakan hal lumrah.


Namun tetap saja, keputusan akhir terkait jabatannya berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selama tidak ada perubahan, maka posisinya tidak berubah.

Handoko pun menegaskan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri tidak pernah melakukan intervensi untuk kepentingan politik tertentu di BRIN.

Lengkapnya mari disaksikan video lengkap wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra dengan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas