TRIBUNNEWS.com - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, cerita soal keheranan pemimpin dunia saat mengetahui dirinya menjadi 'anak buah' Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Persaingan Prabowo dengan Jokowi saat Pilpres 2019 silam, diketahui turut menjadi perhatian dunia.

Terlebih, keduanya juga sama-sama bersaing memperebutkan kursi RI 1 sejak Pilpres 2014.

Setelah Prabowo menerima tawaran Jokowi untuk bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan, mantan Danjen Kopassus ini mengaku banyak pemimpin dunia bingung.

Ketika dirinya berkunjung ke sejumlah negara usai resmi menjadi Menteri Pertahanan, kata Prabowo, banyak pemimpin dunia yang mempertanyakan alasannya bersedia bekerja sama dengan Jokowi.

Baca juga: Kelakar Prabowo jika Jokowi jadi Cawapresnya: Nggak Enak, Aduh

"Ini yang luar biasa, saya keluar negeri, semua pemimpin di luar negeri kalau ketemu saya, bingung."

"Kenapa bisa kamu jadi satu dengan rivalmu," kata Prabowo dalam podcast dengan Kaesang Pangarep yang videonya tayang di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat, Jumat (15/9/2023), dikutip Tribunnews.com.

Prabowo lantas menjelaskan kepada para pemimpin dunia tersebut, langkah yang diambilnya mencerminkan budaya Indonesia.

Menurut Prabowo, tak masalah ia kalah dari Jokowi saat Pilpres 2019.

Pasalnya, ia dan Jokowi sama-sama ingin mengabdi kepada rakyat dan negara.

"Saya bilang, ini Indonesia. Kita bersaing, tapi sama-sama cinta, nggak ada urusan siapa nomor satu, nomor dua."

"Kita bersatu, bersama-sama berbuat untuk rakyat," tegas dia.

Lebih lanjut, Prabowo membeberkan kelebihan kepemimpinan Jokowi sebagai presiden.

Bagi Prabowo, Jokowi memiliki nilai lebih lantaran tak egois, meski 'berhasil' menjadi orang nomor satu Indonesia.