VIDEO Ibu Imam Masykur Harap Penetapan Pasal 340 tak Berubah terhadap Tersangka: Itu Harapan Saya
pihak keluarga bersama pengacara sedang fokus terhadap pengawalan kasus pembunuhan Imam Masykur hingga sampai adanya putusan pengadilan
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Ibunda Imam Masykur, Fauziah berharap tiga oknum TNI yang menjadi pelaku penculikan hingga pembunuhan anaknya tetap dijerat dengan Pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana.
"Harapan loen selaku ibu dari almarhum, beri hukuman yang seadil-adil mungken, seperti yang ditetapkan oleh bapak Panglima TNI, (Pasal) 340, itu harpaan loen, bek berubah-ubah."
(Harapan saya selaku ibu almarhum, beri hukuman yang seadil-adil mungkin, seperti yang ditetapkan oleh Panglima TNI, (Pasal) 340, itu harapan saya, jangan berubah-ubah)," pinta Fauziah dalam konferensi pers di Banda Aceh, Sabtu (16/9/2023).
Adapun bunyi Pasal 340 yaitu, “Barangsiapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun”.
Penetapan pasal ini perlu dikawal seracara seksama mengingat sebelumnya saat kasus ini pertama kali mencuat, para tersangka dari oknum TNI dikenakan Pasal 351 yaitu penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Sebelumnya Pomdam Jaya sudah menahan tiga oknum prajurit TNI tersangka kasus pembunuhan Imam Masykur masing-masing Praka RM yang merupakan anggota Paspampres, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi TNI AD, dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda (IM).
Kemudian Polda Metro Jaya juga telah menahan tiga warga sipil yang turut terlibat dalam kasus Imam Masykur. Ketiga tersangka adalah Zulhadi Satria Saputra (kakak ipar Praka RM), Heri, dan AM.
Imam Masykur diketahui diculik oleh para tersangka oknum TNI di kawasan Tangerang Selatan pada 12 Agustus 2023.
Korban dibawa dengan mobil dan sepanjang perjalanan, korban disiksa disertai pemerasan agar korban menyerahkan uang tebusan.
Bahkan tersangka memfoto dan memvediokan penyiksaan dan dikirim ke orang tua korban.
Kemudian korban disuruh menghubungi keluarganya agar menyiapkan uang tebusan Rp 50 juta.
Imam Masykur akhirnya meninggal dibunuh pelaku dan jenazahnya dibuang ke waduk di Purwakarta, Jawa Barat.
Jenazah korban ditemukan di Sungai Karawang oleh warga, pada 15 Agustus 2023.
Jenazah selanjutnya dipulangkan ke Aceh dan dimakamkan di kampung halamannya di Gampong (Desa) Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.