Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Duet Ganjar-Prabowo Berpotensi Menang Mutlak, Tapi Sulit Terjadi

Jamiluddin Ritonga merespons soal berhembusnya kembali duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat Nilai Duet Ganjar-Prabowo Berpotensi Menang Mutlak, Tapi Sulit Terjadi
Istimewa
Kolase Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga merespons soal berhembusnya kembali duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024.

Jamiluddin tak menampik adanya kemungkinan tersebut, sebab, kedua sosok itu memang memiliki elektabilitas yang tinggi.

Oleh karenanya, Jamiluddin menilai jika memang keduanya berduet maka potensi menang mutlak bisa terjadi.

"Wacana itu memang beralasan karena Ganjar dan Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi. Logikanya, bila dua sosok ini bersatu maka kemenangan sudah di depan mata," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/9/2023).

Tak hanya itu, kemungkinan itu bisa terjadi juga karena sejalan dengan adanya keinginan pihak tertentu agar Pilpres cukup satu putaran. 

"Pihak-pihak ini berharap, pasangan Ganjar-Prabowo dapat mewujudkan Pilpres hanya satu putaran," ujar dia.

Hanya saja, Jamiluddin tidak bisa menjamin kemungkinan itu bisa terjadi, sebab, dirinya menilai sulit jika keduanya bersatu.

Berita Rekomendasi

Salah satu hal yang dinilai sulit yakni untuk menentukan siapa yang akan mengalah menjadi cawapres nya.

Sebab, sejauh ini kedua sosok itu sudah disiapkan menjadi calon presiden (capres).

"Megawati Soekarnoputri tentunya sulit menerima kalau Ganjar menjadi cawapres. Bagi Mega, sekali menetapkan seseorang menjadi capres, maka itu akan ia wujudkan. Mega akan lawan semua rintangan yang ada," tutur dia.

"Prabowo juga tipikal sekeras dan seteguh Megawati. Kalau ia sudah memutuskan capres, ia akan wujudkan meski di depannya menghadang kerikil tajam," sambung Jamiluddin.

Karena itu, Jamiluddin menilai Prabowo akan sulit menerima bila diduetkan dengan Ganjar untuk posisi cawapres. 

Hal serupa juga terjadi pada Megawati, menurut Jamiluddin, Ketua Umum PDIP membuka kemungkinan adanya duet jika Ganjar tetap capresnya.

"Jadi, bagi Mega peluang menduetkan Ganjar-Prabowo tetap terbuka. Hal itu hanya terjadi bila Ganjar yang jadi capresnya," ujar dia.

"Prabowo dan koalisinya hanya berpeluang menerima tawaran itu bila menjadi capres," tukas Jamiluddin.

Respons Gerindra dan PDIP

Partai Gerindra menegaskan, posisi Ketua Umum Prabowo Subianto sampai saat ini sebagai calon presiden sebagaimana amanat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerindra.

Pernyataan itu ditegaskan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sekaligus menanggapi wacana duet Prabowo dengan Ganjar Pranowo.

"Ya amanat rapimnas itu kan dari Partai Gerindra calon presiden, lalu kemudian juga dukungan teman-teman koalisi itu kemudian mengusung Pak Prabowo sebagai capres, kan begitu," kata Dasco kepada awak saat ditemui di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Sementara, perihal adanya wacana atau kemungkin Prabowo duet dengan Ganjar, kata Dasco hal itu belum terpikirkan.

Terlebih, Koalisi Indonesia Maju (KIM) tengah berkonsentrasi menyusun program kerja bersama dalam ramgka kampanye untuk Pilpres 2024.

"Sehingga kalau pertanyaannya tadi mungkin nggak mungkin, justru saya belum kepikiran sampai di situ, tadinya sampai dengan teman-teman media nanya ya jawab saya itu tadi," tukas Dasco.

Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani berbicara peluang Ganjar Pranowo mengalah menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca juga: Datangi Rumah Pemenangan Prabowo, Projo Sebut Relawan Jokowi di Bali Ingin Duet Prabowo-Ganjar

Puan menyatakan pihaknya masih melakukan kalkulasi politik terlebih dahulu. Nantinya, peluang Ganjar bisa menjadi bacawapres Prabowo bisa terlihat dalam satu bulan ke depan.

"Kita lihat lagi nanti gimana dinamikanya satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi kan semua partai punya kalkulasinya," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Namun begitu, Puan masih enggan membeberkan lebih lanjut apakah PDIP rela jika nantinya Ganjar menjadi bacawapres. Dia kembali menegaskan masih melihat dinamika politik satu bulan ke depan.

"Kan saya belum jawab. Masih mau dilihat dulu iya atau engga," jelasnya.

Lebih lanjut, Puan menambahkan pihaknya masih sering berkomunikasi dengan parpol yang tergabung dalam koalisi Indonesia maju. Dia bilang, komunikasi ke semua parpol tetap terus dilakukan secara intens.

"Jadi komunikasi ke semua partai tetap dilakukan. Ini kan perwakilan dari partai Golkar dan Pak Dasco dari partai Gerindra. Jadi komunikasi informal selalu tetap dilakukan," jelasnya.

Tak hanya itu, Puan Maharani juga mengaku siap dan tidak menutup komunikasi dengan Prabowo.

"Saya sering ketemu mas Prabowo. Kemarin ketemu sama mas Prabowo," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas