Peringatan Dini Besok, 2 Oktober 2023, BMKG: Cuaca Ekstrem Terjadi 17 Wilayah Ini
Peringatan dini pada besok, 2 Oktober 2023, 17 wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin, 2 Oktober 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.
Menurut informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di 17 wilayah di Indonesia.
Terdapat 7 wilayah yang akan terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Sementara 6 wilayah lainnya berpotensi terjadi cuaca ekstrem angin kencang.
Selain itu di 4 wilayah lainnya juga akan mengalami potensi cuaca ekstrem hujan, kilat, disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Gempa M 5,4 Terjadi di Sukabumi, Warga Merasakan Dua Kali Gempa, Tak Berpotensi Tsunami
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Jawa Timur
- Kalimantan Utara
- Maluku Utara
Baca juga: Gempa Tektonik di Jabar & Banten, Berikut Penjelasan BMKG: Update hingga Tidak Berpotensi Tsunami
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu, 1 Oktober 2023: Medan Berpotensi Hujan Lebat
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Bengkulu
- Jawa Barat
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 7 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada Sabtu, 30 September 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Siklon tropis Koinu terpantau berada di Laut Filipina sebelah timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 50 knots (95 km/jam).
Selain itu ada tekanan udara minimum 990 hPa yang bergerak ke arah barat laut.
Intensitas siklon tropis Koinu diprakirakan akan meningkat dalam 24 jam ke depan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis tersebut.
Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Perairan sebelah barat Sumatera Utara, Aceh hingga Aceh, dari Sumatera Barat hingga Riau, di Kalimantan Utara, di Laut China Selatan, dan dari Papua bagian tengah, Papua Barat hingga Laut Halmahera.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Peningkatan Kecepatan Angin >25 knot terpantau di Laut Cina Selatan, di Perairan sebelah barat daya Bengkulu, di Perairan sebelah selatan Banten, Laut Jawa, Laut Arafuru bagian selatan dan Laut Filipina, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.