Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Panas Ekstrem, BMKG Ingatkan Jam-jam Bahaya Sinar UV yang Harus Dihindari

Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan cuaca yang panas mencetuskan berbagai masalah kulit.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cuaca Panas Ekstrem, BMKG Ingatkan Jam-jam Bahaya Sinar UV yang Harus Dihindari
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Kemudian tren nya turun menjadi rendah sore hingga malam hari," ucapnya.

"Karena intensitas UV yang bisa mencapai sangat tinggi maka kami imbau selalu melindungi diri atau menggunakan tabir surya," kata Dwikorita.

Paparan sinar UV secara terus menerus dapat memicu timbulnya berbagai permasalahan kulit, yang bisa mengurangi kenyamanan ketika berolahraga outdoor di bawah teriknya sinar matahari.

Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan cuaca yang panas mencetuskan berbagai masalah kulit.

Pasalnya, dalam kondisi ini kulit lebih banyak produksi keringat, meningkatkan sekresi sebum, hilangnya air pada transepidermal, dan kulit menjadi berminyak serta menurunkan pH kulit.

"Ketika kulit berkeringat dan berminyak akan mencetuskan bakteri untuk datang, dan menutup pori-pori yang menyebabkan jerawat," kata dia saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Dermatolog dari dermatologist Jakarta ini menerangkan, kelenjar keringat yang tersumbat menyebabkan biang keringat. Karena keringat tidak bisa keluar, keringat menumpuk di bawah kulit, menyebabkan ruam dan benjolan kecil yang gatal.

Kemudian, sinar matahari dapat menyebabkan sunburn yang kemudian dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit

Berita Rekomendasi

Serta, pada beberapa orang yang sensitif pada matahari, dapat timbul alergi yang dapat berupa benjolan merah, bersisik, dan sangat gatal pada kulit.

Contoh penyakitnya adalah solar urtikaria, PMLE dan lain-lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas