Hadirkan Kantor Berunsur Keindahan Alam, Adat, hingga Budaya, Dana Raih Penghargaan MURI
Ketua Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana mengatakan, corak dan detail dari kebudayaan Indonesia terekam secara baik
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada dompet digital Dana yang menghadirkan kantor bernuansa Indonesia.
Manajemen dompet digital tersebut diketahui menghadirkan kantor berunsur keindahan alam serta kekayaan adat dan budaya Indonesia.
Ketua Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana mengatakan, corak dan detail dari kebudayaan Indonesia yang terekam secara baik melalui sudut-sudut ruangan produktif dapat menginspirasi seluruh karyawan untuk berkarya dan bekerja melayani masyarakat Indonesia.
"Kami harapkan mampu menjadi contoh bagi perusahaan modern lainnya untuk bisa merayakan kenusantaraan melalui cara yang simpel dan modern," katanya, Senin (2/10/2023).
Sementara itu, CEO & Co-Founder Dana Indonesia mengatakan, Vince Iswara mengatakan penghargaan dari MURI tersebut tentu akan memotivasi semangat pihaknya untuk tetap berinovasi dan berkembang bagi masyarakat Indonesia.
"Keindahan ragam suku, corak, dan elemen-elemen monumental di setiap sudut ruangan kami adalah bentuk pengingat, bahwa sejauh apapun arus modernisasi yang kita sedang hadapi tidak akan melunturkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia,” kata Vince.
Vince Iswara pun membeberkan mengatakan pihaknya mengonsepkan kantor bernuansa Indonesia modern yang terinspirasi dari warisan alam maupun budaya Indonesia yang begitu kaya.
Ia mengungkap di lantai 17 dan 18 gedung Capital Place Jakarta yang menjadi kantor Dana menghadirkan 226 tema nuansa Indonesia yang terdiri dari 1.129 objek, perlengkapan, atau alat kantor khas Indonesia.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Terima Dua Penghargaan Rekor MURI
Tema keindahan alam Indonesia, kata Vance dapat ditemui di area kantor Dana Indonesia seperti area ruangan yang diberi nama berdasarkan nama-nama pasar, gunung, sawah, dan pulau yang terkenal di Indonesia.
"Karyawan maupun pengunjung dapat melakukan meeting di berbagai area seperti Pasar Beringharjo, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Sawah, dan lainnya," katanya.
Bahkan, beberapa elemen dalam area kantor juga dibentuk menyerupai alam Indonesia, satu di antaranya Area Sawah dan Tau Humba yang secara langsung dibuat seniman buta warna.
Baca juga: PDIP Raih Rekor MURI dan Leprid Lewat Program Kesehatan hingga Kacamata Gratis
Sementara itu, area di lantai lainnya identik dengan kekayaan adat dan budaya Indonesia.
Karena itu, area ini, banyak menggunakan nama daerah seperti Area Stupa (area komunal yang terinspirasi dari bentuk stupa Candi Borobudur), Area Tau Humba (sebutan untuk orang-orang di daerah Sumba, NTT), Area Toraja (area ruang masuk kerja, ruang diskusi.
Kemudian workspace lainnya yang menggunakan corak khas daerah Toraja, Sulawesi Selatan), Area Keraton (menyerupai Keraton Jogja yang terdiri dari ornamen Wayang Kulit dan Gebyok khas Jawa), Area Manggarai (area bermain dengan konsep bentuk rumah Wae Rebo, khas Manggarai, NTT), Area Sasak (area istirahat dengan corak khas budaya Lombok), Area Dani (area ruang meeting dan galeri yang terinspirasi dari Suku Dani berasal dari Papua) dan lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.