Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Batik Nasional, Desainer Asal Bandung Ini Pamerkan Busana Warisan Indonesia di Paris

Bangga sebagai warga negara Indonesia, Crystal merayakan Hari Batik Nasional dengan memamerkan batik karyanya di acara Fashion Forward.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hari Batik Nasional, Desainer Asal Bandung Ini Pamerkan Busana Warisan Indonesia di Paris
Istimewa
Desainer asal Bandung Crsytal Clarisa (membungkukkan badan) saat tampil dengan busana karyanya di Paris, Perancis. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perancang busana atau desainer asal Bandung, Crystal Clarissa ikut serta dalam acara peragaan busana di Paris, Perancis.

Bangga sebagai warga negara Indonesia, Crystal merayakan Hari Batik Nasional dengan memamerkan batik karyanya di acara Fashion Forward.

"Dalam acara fashion show di Paris ini, aku mengusung tema 'Pearlesque', kata yang saya ciptakan sendiri untuk menggambarkan karya yang melibatkan pekerjaan keras dengan kesulitan yang tinggi dan pembuatan yang membutuhkan ketelitian dan ketelatenan, tetapi akhirnya bisa menghasilkan karya yang indah," ujar Crystal dalam keterangan yang diterima, Selasa (3/10/2023)

Crystal memamerkan 10 busana di acara Fashion Forward.

Dia mengaku sebagian besar dari 10 busana tersebut dikerjakan sendiri dengan menggabungkan seni batik handmade, yang melambangkan akar budaya Indonesia.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Batik Entitas Budaya Bangsa yang Harus Dilestarikan

Dia mengaku membutuhkan ketelitian dan ketelatenan pembubuhan manik-manik.

Berita Rekomendasi

Dirancang dengan cermat dan desain Mutiara dan kristal.

"Membutuhkan ketelitian dan ketelatenan pembubuhan manik-manik. Dirancang dengan cermat dan desain Mutiara dan kristal. Prosesnya untuk setiap gaun memakan waktu dan tenaga di mana para pengrajin melukis kain dengan motif selama 3 hingga 6 bulan per potongan, menghasilkan motif dan pola yang kaya akan simbolisme dan tradisi budaya Indonesia yang kaya," jelas dia.

"Kombinasi teknik batik dan manik-mutiara mengangkat 'Pearlesque' di luar sekadar mode biasa. Saya mencoba mempersembahkan dan memperkenalkan warisan budaya kepada dunia dengan sebuah dialogue antara tradisi dan modernitas," lanjut Crystal.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Mendikbduristek Nadiem Makarim Resmikan Museum Batik Indonesia di TMII

Saat mengikuti fashion show, Crystal sering menemui banyak orang di luar asia yang belum mengetahui bahwa batik adalah kain tradisional Indonesia yang bernilai seni tinggi.

Mungkin, dikatakan Crystal, mereka hanya menganggap kain dengan pattern tapi ketika dijelaskan apa itu batik dan prosessnya, banyak dari mereka terkagum-kagum.

"Selain itu, paling berkesan saat karyanya bisa masuk Fashion TV. Karena dari kecil selalu bercita-cita karya aku bisa disiarkan Fashion TV. Akhirnya kesampaian, tapi sampai sekarang masih belum percaya saja bisa terwujud," katanya.

Namun, dia mengaku pernah mengalami hambatan meskipun hal tersebut justru memicunya untuk berkarya lebih baik lagi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas