Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, Elite Nasdem: Enggak Masalah

wacana reshuffle berembus setelah Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, Elite Nasdem: Enggak Masalah
Dokumentasi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023). Wacana reshuffle berembus setelah Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat diisukan akan mendapat jatah kursi menteri, di tengah wacana perombakan atau reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

DPP Partai Nasdem tak mempersoalkan jika nantinya hal itu terjadi.

"Enggak masalah (Demokrat dapat kursi menteri) siapa aja boleh, sesuai keinginan bapak Presiden," kata Bendahara Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Besok Rabu Pon, Wacana Reshuffle Mencuat Usai Jokowi Bertemu SBY, Demokrat Masuk Kabinet?

Untuk diketahui wacana reshuffle berembus setelah Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Sahroni, reshuffle Kabinet Indonesia Maju lebih baik dilakukan secara cepat. 

Hal itu untuk mempercepat realisasi program-program pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Demokrat Sebut Presiden Jokowi Ingin Pilih Orang Terbaiknya

Berita Rekomendasi

"Lebih cepat lebih baik untuk reshuffle bagi menteri yang terkena masalah hukum," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu. 

Lebih lanjut, Sahroni mengatakan bahwa Partai Nasdem mendukung Presiden Jokowi menggunakan prerogatif melakukan evaluasi atas kerja-kerja pembantunya. 

"Kita dukung penuh Bapak Presiden karena beliau punya prerogatif kapan saja mengganti pembantunya, meskipun tidak ada masalah hukum atau kinerja kurang bagus," pungkas Sahroni.

Ada pun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono santer diisukan akan masuk Kabinet Indonesia Maju.

Isu tersebut berembus semakin kencang setelah Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Bogor, pada Senin 2 Oktober lalu.

Saat ditanyakan apakah pertemuan dengan SBY membahas akan masuknya AHY ke kabinet, Jokowi tidak tidak menampik dan membebarkan. Jokowi mengatakan bahwa topik pembicaraan dengan SBY bersifat rahasia.

Baca juga: Muncul Isu Reshuffle Kabinet usai SBY Bertemu Jokowi, Demokrat Akui Belum Ada Tawaran Posisi Menteri

"Rahasia," kata Jokowi usai membuka Inacraft 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Jawaban yang sama juga dilontarkan Jokowi saat ditanya mengenai isu reshuffle kabinet. Jokowi tidak membantah atau membenarkan mengenai isu dirinya akan kembali merombak kabinet.

"Rahasia," tuturnya.

Presiden mengatakan bahwa pertemuannya dengan SBY berlangsung kurang lebih selama satu jam. Banyak topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut salah satunya soal Pemilu 2024.

"Ya silaturahmi berbincang-bincang terutama mengenai 2024, yang dibicarakan apa? rahasia," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas