Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikap Indonesia soal Konflik Israel-Palestina, PBNU hingga Respons 3 Bakal Capres

Sejumlah pihak, PBNU hingga Capres ikut tanggapi konflik Israel-Palestina setelah sebelumnya memanas karena terjadinya perang Hamas dengan Israel

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sikap Indonesia soal Konflik Israel-Palestina, PBNU hingga Respons 3 Bakal Capres
Kolase
Sejumlah pihak ikut menanggapi soal konflik Israel-Palestina. Seperti Ketua PBNU Gus Fahrur (kiri atas), anggota DPR RI Sukamta (kanan atas), dan tiga bakal calon presiden, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pihak ikut menanggapi soal konflik Israel-Palestina setelah sebelumnya memanas karena terjadinya perang Hamas dengan Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Baik itu dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) maupun anggota DPR RI.

Termasuk tiga bakal capres juga sudah memberikan tanggapannya terkait konflik Palestina-Israel.

Berikut sikap dan respons berbagai pihak dalam konflik Israel-Palestina.

PBNU Prihatin, Berharap Serangan Dihentikan

Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur menyampaikan rasa keprihatinannya atas situasi yang terjadi di Palestina akibat serangan dari Israel.

Ia mengimbau agar kedua pihak, Israel-Palestina, menghentikan serangan.

Baca juga: Imbas Konflik Israel-Palestina, UEFA Resmi Tunda Sejumlah Laga Kualifikasi Euro 2024

"Kita menyatakan keprihatinan mendalam dan mendesak agar konflik antara Palestina dan Israel segera dihentikan, guna menghindari bertambahnya korban yang berjatuhan dari masyarakat sipil yang tidak berdaya," ujar Gus Fahrur, Senin (9/10/2023).

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, Gus Fahrur juga meminta pihak Palestina dan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata.

Keduanya diminta untuk segera melakukan perundingan dan meninggalkan aksi kekerasan di bawah pengawasan Dewan Keamanan PBB.

Gus Fahrur juga meminta agar Israel mengakui kedaulatan Palestina.

"Israel harus mengakui kedaulatan Palestina agar dapat hidup damai berdampingan dengan tenang," ujar Gus Fahrur.

Baca juga: Buntut Serangan Israel, Palestina Pastikan Mundur dari Piala Merdeka 2023, Tersisa 3 Peserta

Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur)
Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) (TRIBUNJATIM.COM)

Anggota DPR RI Harap Ada Jalan Damai

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta berharap agar Israel-Palestina mencari kesepakatan menuju jalan damai bersama.

"Kami menyerukan kedua pihak perlunya penyelesaian secara damai."

"Semua pihak harus bersedia duduk bersama dan saling terbuka menerima tawaran solusi perdamaian dengan konsep dua negara berdaulat yang berdampingan,” ucap Sukamta.

Sukamta menyebut kekerasan di Palestina tidak akan pernah berhenti total selama Israel terus menjajah.

“Tidak ada yang bisa menerima penjajahan yang di dalamnya terdapat represi, kekerasan dan pelecehan nilai nilai kemanusiaan selama lebih dari 70 tahun. Kebijakan penjajahan yang rasis dan penuh kebencian yang diterapkan terhadap mereka bahkan sebagian besar dari mereka telah diperlakukan seperti hidup dalam penjara terbuka selama lebih dari 25 tahun akibat dari kebijakan mengisolasi wilayah mereka."

“Rasanya naif kalau orang membayangkan mereka akan menerima terus dan suatu saat tidak akan memberontak dengan kekerasan sebagai langkah terakhir mempertahankan eksistensi dan kehormatan mereka,” jelas Sukamta.

Bangsa Indonesia, kata Sukamta, sangat memahami apa yang sedang dialami Bangsa Palestina.

Apalagi Indonesia juga pernah mengalami penjajahan serupa dan berjuang merebut kemerdekaanya.

"Penjajahan yang terus menerus pasti akan memunculkan kekerasan dan pada gilirannya akan menjadi siklus yang melahirkan kekerasan baru."

"Maka perdamaian dan implementasi dua negara berdampingan secara berdaulat adalah solusi damai yang lebih abadi,” harap Sukamta.

Lebih lanjut, Sukamta juga meminta pemerintah Indonesia mendorong Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk lebih tegas terhadap Israel dan lebih maksimal mendukung Palestina.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, DPR Dorong Pemerintah Indonesia Tegas Terhadap Israel Lewat OKI

Respons Anies Baswedan

Capres yang diusung Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan mendukung sikap yang diambil oleh Indonesia agar ada penurunan ketegangan dan proses perundingan yang lebih adil.

Menurut Anies meningkatnya ekskalasi di Gaza berakar dari ketidakadilan dan penindasan.

“Ketegangan yang muncul itu berakar dari ketidakadilan, berakar pada penindasan, penundukan pada tanah Palestina oleh Israel,” ujar Anies, Minggu (8/10/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga melihat apa yang terjadi di Palestina adalah bentu perlawanan dari pendudukan tanah, penekanan kepada warga dan perluasan permukiman ilegal.

Ganjar Pranowo Pernah Tolak Timnas Israel

Capres dari PDIP,Ganjar Pranowo, pernah menunjukkan sikap paling 'ekstrem' dalam membela negara Palestina.

Pada awal tahun 2023 ini, saat Ganjar Pranowo saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ia menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia Sepakbola FIFA U-20 hingga berujung batalnya gelaran itu diadakan di Indonesia.

Ganjar pada saat itu bahkan diprotes banyak kalangan terutama pencinta bola tanah air.

Sikap itu dilakukan Ganjar karena ia memahami aksi kekerasan yang dilakukan Israel di Palestina cenderung meningkat beberapa waktu terkahir.

“Saya ikut mengamati aksi-aksi kekerasan yang cenderung meningkat di Palestina. Saya mencermati kemunculan kelompok politik dalam pemerintahan Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka."

“Oleh karenanya, penting bagi kami untuk tetap menyuarakan dukungan kepada perjuangan Palestina merdeka,” ujar Ganjar, Kamis (23/3/2023).

Ganjar juga menegaskan, penolakan terhadap kehadiran Israel merupakan sikapnya sebagai kader PDIP sebagaimana prinsip dan amanat Presiden RI Pertama Soekarno yang mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina.

“Sebagai kader PDI Perjuangan, saya memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina yang telah disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non Blok (GNB), dan Conference of the New Emerging Forces,” ujar Ganjar.

Peta Israel, Palestina, Jalur Gaza, Tepi Barat
Peta Israel, Palestina, Jalur Gaza, Tepi Barat (WorldAtlas.com)

Baca juga: Konflik Hamas-Israel, Negara Mana Saja yang Dukung Kelompok Militan Palestina dan Sebaliknya?

Mentan Prabowo Subianto

Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, pun turut menanggapi masalah ini.

Prabowo bahkan terlihat batal hadir di acara Maulid Nabi Muhammad di kediaman Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) sekaligus Sekjen PBB Afriansyah Noor di Jakarta Selatan, Minggu (8/10/2023).

Adapun alasannya karena Prabowo bergegas memimpin rapat terbatas mengenai konflik Palestina-Israel.

Hal ini sebagai bentuk upaya Menhan dalam mendukung selesainya konflik Israel-Palestina.

Komitmen yang sama ditunjukkan Prabowo saat bertindak selaku Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI)  menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Ibrahim Shtayyeh di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022) lalu.

Prabowo Subianto menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung perjuangan rakyat Palestina.

"Kami terus mendukung perjuangan rakyat Palestina, utamanya dalam menentukan nasib sendiri, keadilan, kemerdekaan, dan hak untuk memiliki negaranya."

“Kami akan terus mendukung perjuangan ini (Rakyat Palestina). Pemerintah Indonesia beberapa kali memberikan penekanan akan terus membantu rakyat Palestina dalam bentuk yang nyata," tutur Prabowo, Kamis (27/10/2022).

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fahdi Fahlevi/Chaerul Umam/Hasanudin Aco)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas