Satu Tahun Hendi Jabat Kepala LKPP RI, Kinerja E-Katalog Kian Catatkan Tren Positif
Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Adanya lompatan besar pada kinerja E-Katalog.
Editor: Dodi Hasanuddin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat pada tanggal 10 Oktober 2022, Presiden RI Joko Widodo melantik Hendrar Prihadi (Hendi) yang kala itu masih menjabat sebagai Walikota Semarang sebagai Kepala LKPP RI.
Secara khusus Presiden Jokowi meminta Hendi untuk meningkatkan digitalisasi pengadaan melalui E-Katalog untuk menyukseskan Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Baru lima bulan menjabat sebagai Kepala LKPP RI, kerja Hendi pun langsung mendapatkan apresiasi oleh Presiden Jokowi.
Baca juga: LKPP RI Dampingi Pelaksanaan KPBU Unsolicited APJ Pertama di Indonesia
Tepatnya pada tanggal 15 Maret 2023 pada kegiatan Business Matching V di Istora Senayan, Presiden Jokowi mengungkapkan adanya lompatan besar pada kinerja E-Katalog.
Kini di tanggal 10 Oktober 2023, tepat satu tahun Hendi menjabat sebagai Kepala LKPP RI, berbagai capaian positif terus diraihnya.
Dari sisi kinerja digitalisasi pengadaan misalnya, tercatat hingga saat ini jumlah tayang produk di E-Katalog telah mencapai 6,6 juta, meningkat jadi 4 kali lipat lebih banyak dari jumlah awal sebanyak 1,5 juta sebelum Hendi menjabat.
Baca juga: LKPP RI Gaet Pertamina, Jadi BUMN Pertama yang Gunakan E-Katalog, Ini Kata Hendrar Prihadi
Dari sisi transaksi pengadaan barang / jasa melalui sistem E-Katalog juga mencatatkan capaian luar biasa.
Terhitung hingga saat ini jumlah transaksi E-Katalog telah mencapai Rp 148,4 triliun untuk tahun anggaran 2023.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat lebih banyak dari total transaksi E-Katalog di tahun anggaran 2022 yang sebesar Rp 83,9 triliun.
Tak sampai di situ, dalam kapasitasnya sebagai Kepala LKPP RI, Hendi juga berhasil mendorong efisiensi belanja pemerintah melalui inovasi strategi konsolidasi pengadaan.
Baca juga: KPU-LKPP Konsolidasi Pengadaan Logistik Pemilu 2024 Tahap I, Nominal Rp225,7 Miliar Disepakati
Tak kurang dari Rp 2,03 triliun potensi penghematan belanja sukses dihasilkan sampai saat ini melalui strategi konsolidasi pengadaan itu.
Angka tersebut didapatkan lewat efisiensi harga yang dilakukan untuk pengadaan laptop produk dalam negeri, USG 2 dimensi, antropometri kit, BKB kit stunting, bahan pakaian dinas harian dan seragam sekolah di Provinsi Jawa Tengah, serta logistik pemilu 2024.
Kedepannya efisiensi pun akan diupayakan untuk pengadaan lisensi perangkat lunak perkantoran, akomodasi hotel, aspal buton, juga BBM dan pelumas untuk kebutuhan TNI.
Di samping mengoptimalkan kinerja pengadaan yang bersumber dari APBN dan APBD, Hendi juga berhasil meningkatkan sinergitas dengan BUMN dan pihak swasta untuk meningkatkan kinerja pengadaan.