Bioteknologi Kelautan Bermanfaat Ciptakan Pembangunan Ekonomi Biru
Bioteknologi Kelautan adalah cabang ilmu bioteknologi yang fokus pada penggunaan organisme, molekul, atau teknik biologi dalam konteks kelautan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Erik S
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Madya Analis Pengelolaan Jasa Kelautan, Direktorat Jasa Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Freude TP Hutahaean, mengatakan bioteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan perikanan, kesehatan manusia, perlindungan lingkungan, dan keindustrian.
Sebagai informasi, Bioteknologi Kelautan adalah cabang ilmu bioteknologi yang fokus pada penggunaan organisme, molekul, atau teknik biologi dalam konteks kelautan.
Roy, sapaan akrabnya, mengatakan, Bioteknologi semakin berkembang, dimana di dalamnya termasuk penggunaan organisme hidup seperti mikroorganisme, tumbuhan atau hewan, serta teknik rekayasa genetika untuk membuat produk-produk seperti obat-obatan, vaksin, enzim, makanan, biofuel, dan lainnya.
Baca juga: KKP Hentikan 7 Kapal Perikanan yang Langgar Aturan WPPNRI
“Bioteknologi kelautan mencakup berbagai bidang seperti bioprospekting (penelitian potensi biologis dari organisme laut), bioremediasi (penggunaan organisme laut untuk membersihkan polusi), biotransformasi (penggunaan organisme laut dalam mengubah senyawa), produksi makanan dari sumber daya laut, pengembangan bioteknologi untuk budidaya organisme laut, serta penggunaan bioteknologi dalam konservasi ekosistem dan spesies laut yang terancam punah,” ujar Roy dikutip Sabtu (14/10/2023).
Menurut Roy, ekonomi biru merujuk pada pendekatan pembangunan ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan berkelanjutan dan berwawasan laut, yakni terhadap sumber daya dan potensi ekonomi yang dimiliki oleh wilayah laut dan pesisir.
Ekonomi biru melibatkan sektor-sektor ekonomi yang terkait dengan laut, seperti perikanan dan aquakultur, pariwisata, transportasi laut, energi terbarukan, serta industri dan teknologi kelautan.
“Prinsip utama dari ekonomi biru adalah menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan ekosistem laut, sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pendekatan ini mempertimbangkan hubungan yang erat antara ekonomi, lingkungan, dan masyarakat dalam konteks pemanfaatan sumber daya laut,” jelas Roy.
Sedangkan, tujuan utama dari ekonomi biru, lanjut Roy, adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan yang dimiliki oleh suatu negara atau wilayah, melalui pengelolaan yang bijaksana dan berkelanjutan, serta pengembangan berbagai sektor ekonomi yang berbasis pada potensi laut.
Tujuan ini juga mendorong inklusi sosial dan berkeadilan, dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal, hak-hak nelayan, serta kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya kelautan.
Baca juga: KKP Bakal Terapkan Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur Mulai Awal 2024
“Ekonomi biru memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan inovasi di sektor kelautan dan pesisir. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan perlindungan lingkungan laut dalam implementasi ekonomi biru, sehingga pembangunan yang berkelanjutan dan kearifan lokal dapat dicapai,” papar Roy.
Potensi Besar Dukung Ekonomi Biru
Tak bisa dihidari, lanjut Roy, bioteknologi kelautan dan pembangunan ekonomi biru saling berhubungan dan memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan ekonomi biru.
Merujuk pada pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, sambil menjaga kelestarian lingkungan laut.
“Melalui bioteknologi kelautan, kita dapat mengembangkan teknologi dan produk berbasis kelautan yang inovatif dan berkelanjutan. Contohnya, bioteknologi kelautan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sumber daya energi terbarukan, seperti biofuel dari mikroalga, atau penerapan bioteknologi dalam budidaya ikan atau kerang yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ulas Roy.
Selain itu, Roy menjelaskan, bioteknologi juga dapat digunakan untuk pengolahan produk kelautan, pengembangan obat-obatan dan kosmetik berbasis bahan alami dari laut, serta pengembangan metode bioremediasi untuk membersihkan polusi di laut.
Baca juga: Kasus Korupsi Tambang Nikel, PT KKP Sebut Kejaksaan Sita 11 Rekening Koran
Semua ini dapat menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja baru yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi biru.
“Dengan memanfaatkan bioteknologi dalam pembangunan ekonomi biru, kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik-praktik yang ramah lingkungan dalam industri kelautan. Hal ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan sambil menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem laut,” kata Roy. (*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.