Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11 Motor Dibakar Massa dalam Bentrok di Muntilan Minggu Sore

Sebanyak 11 motor dibakar massa dalam bentrok dua kelompok pemuda di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023) sore

Editor: Choirul Arifin
zoom-in 11 Motor Dibakar Massa dalam Bentrok di Muntilan Minggu Sore
TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN
Petugas dan warga berjaga pasca bentrok dua ormas kepemudaan di lokasi tawuran di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu sore (15/10/2023). (TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 11 motor dibakar massa dalam bentrok dua kelompok pemuda di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023) sore yang berlanjut hingga petang.

Bentrok yang terjadi mulai pukul 16.00 WIB di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta tersebut tidak memakan korban jiwa.

Polresta Magelang menyatakan tidak ada korban yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

"Korban jiwa tidak ada. Korban luka belum ada laporan. Sementara ini juga belum ada laporan yang sampai dibawa ke Rumah Sakit," kata Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono saat ditemui di lokasi kejadi, Minggu (15/10/2023).

Ruruh menceritakan kericuhan itu awalnya terjadi lantaran satu kelompok mengadakan kegiatan di Lapangan Soepardi di Sawitan Magelang.

Sekitar pukul 15.00 WIB, kegiatan selesai dan massa pulang lewat jalan provinsi menuju arah Yogyakarta.

Saat perjalanan pulang, satu kelompok bersinggungan dengan kelompok yang lain. Dari sana salah paham terjadi dan timbul gesekan.

Berita Rekomendasi

Ruruh menyebut gesekan mulainya terjadi di Jalan Batikan, Mungkid, lantaran adanya sekelompok massa yang tersinggung.

Hingga akhirnya terjadi bentrok di simpang tiga tape ketan Muntilan.

"Kami coba untuk mediasi tadi bersama saya, pak Bupati Magelang, pak Dandim, dua pihak yang berselisihan tadi. Ini perlu dilakukan supaya masyarakat tidak terganggu," ungkap Kapolresta Magelang.

Baca juga: Bentrok 2 Kubu di Muntilan, Bupati Magelang akan Lakukan Mediasi: Harapannya Tak Terjadi Lagi

Diperkirakan insiden di Muntilan itu baru reda sekitar pukul 18.30 WIB. Tim gabungan TNI/Polri hingga pemadam kebakaran yang turun berhasil meredakan amukan massa yang bertikai.

Setelah reda, aparat gabungan melakukan penjagaan di lokasi hingga keadaan aman.

"Mereka yang akan pulang ini akan kami pastikan tidak ada masalah. Kami juga akan mengawal massa tersebut yang berjumlah sekitar 100an.

Baca juga: Bupati Magelang Hari Ini Akan Mediasi Dua Kubu yang Bentrok di Jalan Raya Muntilan

"Dari sejumlah massa itu ada yang dari Salam, Muntilan, dan Yogyakarta," kata Kapolresta Magelang Kombespol Ruruh Wicaksono saat ditemui di lokasi, Minggu (15/10/2023).

"Kami juga pastikan di sini dari tim gabungan masih bersiaga. Ada dari Brimob, dari kodim, dari personel Samapta Polres terdekat Kota Magelang, hingga Purworejo," sambungnya.

Selanjutnya, dalam bentrokan tersebut massa yang mengamuk merembet merusak sejumlah motor bahkan yang yang sampai membakarnya.

Dari data yang dihimpun, ada sekitar 11 motor yang mengalami kerusakan. "Untuk lebih lanjut, kami masih inventarisasi,' tukasnya.

Selain motor, sejumlah bangunan dan fasilitas di kawasan Muntilan yang diamuk massa mengalami kerusakan. Setidaknya ada dua rumah dan satu panti asuhan yang kacanya pecah sebab bentrokan tersebut.

"Yang paling penting dari kami saat ini dan pemerintah daerah harus menjamin keselamatan semuanya dan harus melindungi semuanya sehingga nanti kami pemerintah daerah akan memfasilitasi untuk proses-proses penyelesaiannya.

"Apapun itu bentuknya sehingga clear, nanti tidak ada masalah dan persoalan lagi yang ada di lingkungan kita," bebernya.

Selain itu, Ruruh memastikan tidak ada kelompok atau orang yang ditahan atas kejadian tersebut.

"Tidak ada yang kami tahan," tandas Ruruh.

Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan bakal melakukan mediasi pada Senin (16/10/2023) dengan dua kelompok yang bentrok di Muntilan, Minggu (15/10/2023).

"Intinya situasi dan kondusifitas yang kami kedepankan dulu, titik awal ini, sehingga sudah jalan, harapannya tidak terjadi lagi, dan besok kami mediasi untuk menyelesaikan," kata Zaenal Arifin saat ditemui.

Akibat bentrokan tersebut, sepanjang dari arah Yogyakarta-Magelang maupun sebaliknya lumpuh alias tidak ada yang bisa melintas.

Terkait itu Zaenal Arifin mengungkapkan sangat prihatin atas kejadian itu. Pihaknya telah mencoba duduk bersama dengan kedua kelompok massa yang berseteru.

"Kami sudah bersepakat, maka langkah utama yang harus kita lakukan saat ini adalah mengurai kemacetan lalu lintas akibat bentrokan tersebut.

"Kemudian akan dilakukan mediasi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di wilayah Kabupaten Magelang, karena pada intinya kita semua ini bersaudara," ungkap Zaenal.

Menurut Zaenal, wilayah Kabupaten Magelang yang dikenal sejuk dan damai, menjadi tidak elok karena kejadian tersebut (bentrokan massa).

Bahkan berita negatif ini sudah sampai kemana-mana.

"Tentunya kami atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga masyarakat khususnya kepada para pengendara yang terganggu dengan kejadian ini. Semoga hal ini tidak terjadi lagi ke depan," jelas Zaenal.

Laporan reporter Taufiq Syarifudin | Sumber: Tribun Jogja

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas