Kasus Monkeypox Terus Bertambah, Perlukah Vaksin untuk Masyarakat Umum?
Berdasarkan update kasus Monkeypox Dinas Kesehatan DKI Jakarta, per 25 Oktober 2023, total kasus positif Monkeypox adalah 13 orang.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Monkeypox di Indonesia terus bertambah.
Berdasarkan update kasus Monkeypox Dinas Kesehatan DKI Jakarta, per 25 Oktober 2023, total kasus positif Monkeypox adalah 13 orang.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah menyediakan vaksin.
Namun vaksin masih terbatas dan ditujukan pada mereka yang kontak erat hingga terinfeksi.
Lantas, perlukah masyarakat umum lakukan vaksinasi?
Baca juga: Belum Ada Laporan KIPI Pascavaksinasi Monkeypox
Terkait hal ini, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman bagikan penjelasan.
"Terkait Monkeypox yang terus menyebar, vaksinasi apakah perlu seperti Covid-19? Tidak, belum," kata Dicky pada keterangannya, Rabu (25/10/2023).
Karena sampai saat ini, dunia termasuk Indonesia belum memiliki vaksin spesifik untuk Monkeypox.
"Belum ada vaksin yang khusus didesain untuk Monkeypox, melindungi orang supaya tidak terkena Monkeypox," kata Dicky lagi.
Saat ini vaksin yang digunakan adalah vaksin smallpox.
Vaksin ini memiliki manfaat hanya pada level tertentu dan bersifat proteksi silang.
"Namun, ini pun tidak ada belum mendapatkan dasar atau izin persetujuan sainstifik untuk digunakan populasi umum. Hanya untuk kasus kontak atau infeksi," jelas Dicky.
Oleh karena itu, menurutnya dunia sudah harus mulai melakukan riset terhadap Monkeypox ini, termasuk vaksin.
Apalagi, ia memprediksi jika Monkeypox akan terus menyebar.
Karena menular pada perilaku berisiko seperti halnya denganHIV (human immunodeficiency virus).
Di mana kelompok tersebut tertutup dan sulit ditemukan. Sehingga Monkeypox berpotensi sulit kendalikan.
"Di sisi lain, bukan tidak mungkin dengan semakin menyebar, mutasi terjadi juga. Sehingga berpotensi mudah menginfeksi," pungkasnya.