Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tema dan Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023, Lengkap dengan Maknanya

Berikut tema dan logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 lengkap dengan maknanya.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tema dan Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023, Lengkap dengan Maknanya
Laman resmi Kemenpora
Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023. Berikut tema dan logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 lengkap dengan maknanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut tema dan logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 lengkap dengan maknanya.

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

Tahun ini, Hari Sumpah Pemuda ke-95 jatuh pada hari Sabtu (28/10/2023).

Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengusung tema 'Bersama Majukan Indonesia'.

Makna Tema Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023

Berikut filosofi tema Hari Sumpah Pemuda ke-95 yang dikutip dari laman resmi Kemenpora:

Baca juga: Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober, Dilengkapi Sejarah Peringatan Hari Sumpah Pemuda

1. Membangun Semangat Kolaborasi dari semua elemen Bangsa dalam Memajukan Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

2. Memantapkan kerja bersana dalam satu orkestrasi gerak langkah melalui rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke95 Tahun 2023 sehingga tercipta Pemuda Maju.

3. Meraih Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui kerjasama lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.

Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023

Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023
Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023

Link download logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023: Klik

Makna Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023


- Rationale Logo: Masing-masing bentuk merupakan stilasi 4 manusia yang mensimbolkan kolabarasi;

- Ragam warna menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa dan budaya dengan heterogenitas sebagai dasar kekuatan;

- Beberapa orang yang membentuk lingkaran menunjukkan semangat kolaboratif dalam orkestrasi 'Bersama Majukan Indonesia'.

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Dikutip dari kemdikbud.go.id, sejarah Hari Sumpah Pemuda bermula saat Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia, membuat gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua.

Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan sebanyak tiga kali di tiga gedung yang berbeda.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Pada saat itu, Soegondo sebagai pemimipin Kongres Pemudia Indonesia memberikan sambutan.

Isi sambutannya adalah Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Kemudian, acara tersebut dilanjutkan oleh Moehammad Jamin.

Moehammad Jamin memberikan uraian mengenai arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Ia berpendapat bahwa ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Kemduian,rapat kedua dilaksanakan di Gedung Oost-Java Bioscoo pada Minggu, 28 Oktober 1928.

Pada rapat tersebut membahas tentang masalah pendidikan.

Kemudian, kedua pembicara yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan.

Mereka juga berpendapat bahwa harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Anak juga harus dididik secara demokratis.

Terakhir, rapat ketiga dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Pada rapat tersebut, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Ia menjelaskan bahwa gerakan kepanduan sejak dini, mendidik anak-anak disiplin dan mandiri.

Hal-hal tersebut, yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman.

Peserta kongres menyambut lagu tersebut dengan sangat meriah.

Kemudian, kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres,

Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi:

PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas