Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BP2MI Klaim Masih Kekurangan Sumber Daya Manusia untuk Urus Pekerja Migran

Rinardi mengungkapkan bahwa sumber daya manusia (SDM) BP2MI masih sedikit di daerah-daerah.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in BP2MI Klaim Masih Kekurangan Sumber Daya Manusia untuk Urus Pekerja Migran
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menambah personel aparatur sipil negaranya (ASN) yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 12 orang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menambah personel aparatur sipil negaranya (ASN) yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 12 orang.

12 orang itu dilantik pada Kamis (26/10/2023) oleh Sekretaris Utama (Sestama) BP2MI, Rinardi. Mereka terdiri dari fungsional terampil hingga ahli pertama.

Baca juga: Kepala BP2MI Ajak Pekerja Migran di Jepang Berikan Kesan Baik Tentang Indonesia

Dilantiknya 12 PPPK itu disebut Rinardi untuk menningkatkan kinerja BP2MI sebagai lembaga yang bertugas melindungi para pekerja migran Indonesia.

"Kalian akan mengisi peta jabatan. Dan dilantik untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan harapan agar BP2MI dapat lebih maju dengan pejabat fungsional sebagai garda terdepan dalam melakukan fungsi pelayanan terhadap pegawai dan masyarakat sesuai dengan program yang telah dicanangkan," katanya saat memberikan sambutan di acara pelantikan tersebut.

Rinardi mengungkapkan bahwa memang ke depannya, instansi-instansi negara cenderung akan mengurangi sumber daya manusia, khususnya ASN.

Hal itu lantaran perkembangan zaman yang mulai mengandalkan teknologi, sehingga lebih dimaksimalkan kepada sistem, artificial intellegence (AI), dan semacamnya.

Baca juga: Kepala BP2MI Usulkan Penambahan Kuota Penempatan Pekerja Migran di Korea Selatan

Berita Rekomendasi

Namun bagi BP2MI, jumlah SDM yang banyak tetap diperlukan. Sebabnya, pekerjaan BP2MI berkaitan dengan pelayanan masyarakat, yakni untuk mengurus para pekerja migran dan keluarganya.

"Untuk BP2MI tentu tidak bisa semudah itu. Kami BP2MI ini bekerja melayani masyarakat, pekerja migran Indonesia dan keluarganya. Tidak mungkin kami gantikan dengan robot, tidak mungkin kami gantikan dengan AI atau kami gantikan dengan sistem. Pasti harus ada sentuhan manusianya," ujarnya saat ditemui usai acara pelantikan PPPK BP2MI.

Sementara ini, Rinardi mengungkapkan bahwa sumber daya manusia (SDM) BP2MI masih sedikit di daerah-daerah.

Namun kekurangan itu tengah disiasati dengan mulai menyeimbangkan dengan penggunaan teknologi.

"Jadi kalau ditanya apakah masih kurang? Pasti masih kurang. Tapi pada titik tertentu kami akan mengatakan, dengan sistem teknologi infomasi, kita akan mulai menyeimbangkan," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas