Menkes Ungkap Bonus Demografi Momentum Indonesia Lompat Jadi Negara Maju di 2030
Setiap sejarah bangsa, ada waktu dimana semua bangsa punya momentum terbesar untuk pindah dari negara berkembang ke negara maju, saat bonus demografi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam setiap sejarah bangsa di dunia, ada satu waktu di mana semua bangsa punya momentum terbesar untuk pindah dari negara berkembang menjadi negara maju.
Momentum tersebut terjadi pada saat bonus demografi.
Hal ini disampaikan dalam acara 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem' yang diselenggarakan di Studio 1 Kompas TV, Kamis (26/10/2023).
"Dalam sejarah bangsa di dunia, ada satu waktu periode tertentu di mana semua bangsa memiliki momentum paling besar untuk pindah ke negara maju. Itu pada saat bonus demografi," kata Budi.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Apresiasi Peran Kompas Gramedia dan Kadin Dalam Pengentasan Stunting
Sebab kata Budi, pada saat itu bangsa-bangsa memiliki penduduk usia produktif terbanyak sehingga bisa mendorong naiknya pendapatan. Hal tersebut akan terjadi di tahun 2030 atau 7 tahun lagi.
"Karena pada saat itu, bangsa-bangsa memiliki penduduk dan usia produktif paling banyak sehingga bisa mendorog pendapatannya naik. Dan itu akan terjadi di 2030 di Indonesia. 7 tahun lagi," ungkapnya.
Sehingga kata Budi, jika momentum tersebut lewat, dan tak bisa menaikkan pendapatan masyarakat dari Rp5-6 juta per bulan menjadi Rp16 juta per bulan, maka untuk mencapai kesempatan itu lagi akan sulit.
Baca juga: Ancam Bonus Demografi, Pendapatan Orang Stunting di Masa Depan Akan Lebih Rendah 20 Persen
Ujungnya lanjut Budi, Indonesia bisa terjebak dan masuk dalam middle income trap.
"Dan kita akan terjebak, akan masuk ke middle income trap, sehingga kita tidak bisa merasakan hidup seperti anak anak di Amerika, anak anak di Jepang, atau di Inggris. Itu sebabnya kenapa 7 tahun ke depan sangat penting," pungkas Budi.
Dalam acara ini, turut hadir Wakil Presiden Maruf Amin, Plh Kadin Yuki Nugrahawan Hanafi.