Contoh Khutbah Jumat untuk Peringatan Sumpah Pemuda
Simak contoh teks khutbah Jumat untuk peringatan peringatan Sumpah Pemuda. Berjudul Menjadi Pemuda yang Dirindukan dalam Islam.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut contoh teks khutbah Jumat yang dapat dibawakan saat momen peringatan Sumpah Pemuda.
Contoh teks khutbah Jumat ini berjudul Menjadi Pemuda yang Dirindukan dalam Islam.
Dalam contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi bahwa Islam mengajarkan pemuda terkait cara bersikap dan berprinsip untuk bangsa, negara, dan agamanya.
Pasalnya terdapat sebuah hadis yang menyebutkan bahwa tak ada yang kuasa bertahan pada hari itu (kiamat) kecuali orang-orang terutama pemuda yang dipersiapkan sebagai orang-orang pilihan yang akan berada selalu dalam naungan Allah SWT.
Lebih lengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI) Kemenag:
Khutbah Pertama
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Bertema Sumpah Pemuda
Para jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah
Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah, Dzat yang memberikan kita karunia dengan berbagai kenikmatan, baik iman, Islam, ihsan, juga nikmat kesehatan dan ketergerakan hati untuk kebaikan. Sholawat beriring salam semoga tercurahkan selalu sepanjang masa untuk baginda Nabi Muhammad saw yang telah membimbing diri kita untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Pada kesempatan ini, tak lupa khatib berwashiyyat kepada diri khatib sendiri juga kepada para jemaah sekalian untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah Swt
dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan sekuat tenaga menjauhi apa yang diarangnya.
Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah Swt,
Saat ini kita berada pada saat-saat mengenang hari Sumpah Pemuda. Islam juga mengajarkan bagaimana pemuda bersikap dan berprinsip untuk bangsa, negara, dan agamanya. Terdapat sebuah hadis yang menjelaskan kepada kita tentang berita dari Rasulullah saw mengenai petunjuk hari
qiyamat. Di mana tak ada yang kuasa bertahan pada hari itu kecuali orang-orang terutama pemuda yang dipersiapkan sebagai orang-orang pilihan yang akan berada selalu dalam naungan Allah Swt. Berada dalam barisan baginda Nabi Muhammad saw:
"Terdapat 7 (tujuh) golongan yang akan mendapat naungan Allah swt pada hari qiyamat. Sebuah hari yang tak ada naungan selain naungan Allah swt. 1) Pemimpin yang adil, 2) Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Allah swt, 3) Seorang laki-laki yang berdzikir mengingat Allah di tengah kesunyian hingga ia meneteskan air mata, 4) Seorang laki-laki yang hatinya tak lepas selalu terkait pada masjid, 5) Dua orang laki-laki yang saling mengasihi dalam persaudaraan karena Allah swt, 6) Seorang laki-laki yang di ajak perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan untuk mengikuti nafsunya, namun ia menolak dengan berkata: “aku takut kepada Allah”, 7) Seorang laki-laki bersedekah yang ia lakukan dengan sembunyi-sembunya, sampai tangan kirinyapun tak tahu apa yang dilakukan tangan kanannya.”
Itulah sifat-sifat dasar dari seorang laki-laki dan pemuda yang kelak akan berada dalam naungan Allah dan berada pada barisan ajaran Nabiyullah. Yang jika dirangkum, maka sosok orang atau pemuda ini memiliki karakter dasar, yang pertama adalah kepemimpinan “imamun adilun” yang berjuang menegakkan keadilan dan kebenaran, kedua adalah kelembutan hati dan simpati yang tinggi (dzakarallaha fi khala’i fa qaadhat aynahu), ketiga cinta agama Allah, keempat adalah mampu menjaga hawa nafsu, dan kelima adalah memiliki persaudaraan dan kepekaan sosial yang kuat.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Dampak Pesta Demokrasi
Bahkan Imam ala-Ghazali saat membahas mengenai tema taubah dalam kitab beliau Ihya Ulumuddin menyampaikan sebuah hadis riwayat Imam Ahmad:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ