Sosok Munarman, Eks Jubir FPI yang Bebas dari Penjara dalam Kasus Terorisme
Berikut ini profil Munarman, eks jubir FPI yang bebas dari penjaga terkait kasus terorisme
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
Karir Munarman
Karir Munarman diawali pada tahun 1995, saat itu dirinya bergabung ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Palembang sebagai sukarelawan.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Munarman: Kezaliman yang Saya Alami Tak Ada Apa-apanya Dibandingkan Palestina
Berselang dua tahun, dirinya naik jabatan menjadi Kepala Operasional organisasi pada 1997.
Hanya bertahan hingga tahun 1999, Munarman beralih menjadi Koordinator Kontras Aceh hingga tahun 2000, hingga akhirnya ia menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras yang berlokasi di Jakarta.
Diketahui, nama Munarman makin melejit di kala itu hingga dirinya dipilih sebagai Ketua YLBHI yang sempat mengalami kekosongan hingga 9 bulan.
Saat dilantik jadi Ketua YLBHI tahun 2002, Munarman berjanji akan menyatukan anggotanya.
Munarman pun juga hampir dicopot dari posisinya karena melakukan kritik paling vokal disuarakan ketua Wakil Ketua YLBHI, Munir mengundurkan diri.
Dirinya juga akan melawan apabila dipecat dari YLBHI dan berjanji tidak akan mundur.
Alasan pemecatannya adalah karena pemikiran dan sikapnya yang radikal, ia menolak Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai sistem demokrasi Indonesia, dengan keterlibatannya sebagai tokoh Hizbut Tahir Indonesia (HTI).
Adapun atas pernyataannya diatas spanduk yang dipampang dengan wajahnya di Cilandak Jakarta Selatan yang berbunyi: "Munarman: Sistem Khilafah Menjadi Jawaban Atas Seluruh Problematika Saat Ini Muncul. Saatnya Khilafah Memimpin Dunia."
(Tribunnews.com/Pondra) (Surya.co.id/Putra Dewangga)