Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tampil Monolog di Norwegia, Regina Art Suarakan Isu Kekerasan Seksual

Regina Art menampilkan monolog "Cotton Candy" oleh Joane Win dan "Besok atau Tidak Sama Sekali" yang dimainkan oleh Wawan Sofwan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tampil Monolog di Norwegia, Regina Art Suarakan Isu Kekerasan Seksual
ist
Pentas pertunjukan teater "Monologue Project" dari Regina Art digelar di kota Oslo, Norwegia. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pentas pertunjukan teater "Monologue Project" dari Regina Art digelar di kota Oslo, Norwegia.

Dalam pementasan kali inu, Regina Art menampilkan monolog "Cotton Candy" oleh Joane Win dan "Besok atau Tidak Sama Sekali" yang dimainkan oleh Wawan Sofwan.

Baca juga: Menteri PPPA: Pementasan Monolog Mampu Menyuarakan Pencegahan Kekerasan pada Perempuan

Pementasan kali ini didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia, serta Nordic Black Theatre.

"Kita terbawa ya dengan penampilannya, aga mencekam dan jalan cerita juga disampaikan dengan sangat baik, dari awal sampai akhir kita terkesima dan tidak putus melihat peran yang ditampilkan oleh Joane Win tadi," ujar Duta Besar Republik Indonesia, Teuku Faizasyah.

Seniman Norwegia Cliff Moustache berpendapat bahwa pementasan ini mengangkat dua tema monolog yang menarik.

Baca juga: Serunya Nonton Animasi Hidup di Digital Puppet World, Teater Imersif Pertama di Indonesia 

Menurutnya, isu mengenai kekerasan seksual sangat penting untuk diangkat di dunia internasional.

BERITA REKOMENDASI

"Cotton Candy ceritanya sangat kuat dan bagus, Joane Win sangat bagus menceritakan kisahnya, teknik bermain dan emosinya membuat kita percaya bahwa dia melewati peristiwa yang traumatis itu, dan sepertinya ini banyak dialami oleh perempuan di seluruh dunia, jadi ini adalah isu global yang penting untuk diangkat," ujar Cliff.

"Kemudian monolog Besok atau Tidak Sama Sekali juga sangat penting karena Soekarno adalah salah satu legenda pendiri bangsa Indonesia, sangat menarik melihat apa yang terjadi serta taktik yang dilakukan oleh seorang pemimpin bangsa pada saat itu," tambah Cliff.

Produser Regina Art Monologue Project Joane Win, berharap pementasan Monologue Project ini tidak sekedar memberikan ungkapan kata-kata kepada para penonton.

"Namun juga dapat memberikan nilai-nilai edukasi tentang kehidupan sosial, kemanusiaan, moral, dan nasionalisme." jelas Joane Win.

Sutradara Wawan Sofwan juga mengingatkan kembali bahwa warga Indonesia yang ada di Belanda dapat menyaksikan pertunjukan Regina Art Monologue Project pada tanggal 3 November 2023, bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas