Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Road Show Gerakan Gadget Sehat, Guru Punya Peran Strategis Selamatkan Bonus Demografi

Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) mengatakan, Sosok guru dinilai memiliki peran strategis.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Road Show Gerakan Gadget Sehat, Guru Punya Peran Strategis Selamatkan Bonus Demografi
istimewa
Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) saat menyampaikan materinya di hadapan ratusan guru Muhammadiyah Kecamatan Baki Solo, Kamis (2/11/2023).   

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok guru dinilai memiliki peran strategis dalam menciptakan generasi berkualitas yakni generasi pintar, sehat dan juga bermoralitas yang baik.

Guru juga menjadi garda terdepan dalam menentukan keberhasilan menyambut bonus demografi sebagaimana harapan bangsa ini melahirkan generasi emas menuju 2045 mendatang.

Pesan itu disampaikan Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof Dr dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) saat menyampaikan materinya di hadapan ratusan guru Muhammadiyah Kecamatan Baki Solo, Kamis (2/11/2023).

"Ini merupakan momen sangat berharga bagi saya bisa berada di depan orang-orang terpenting yang akan menentukan nasib generasi muda dalam menghadapi situasi bonus demografi dengan usia produktifnya jauh lebih tinggi dari usia non produktifnya," ungkap Prof Ridha dalam pemaparannya pada acara penyuluhan gadget sehat yang berlangsung di Aula PCM Muhammadiyah, Baki, Solo, Jawa Tengah dikutip Jumat (3/11).

Dalam agenda road show hari ketiganya di Solo tersebut, Prof Ridha kembali mengingatkan akan bahaya penggunaan gadget yang tidak tepat akan berdampak buruk terhadap generasi muda saat ini.

Baca juga: Edukasi Dampak Penggunaan Gadget, Begini Pesan Prof Ridha ke Siswa SMP Al Mujahidin Surabaya

Di mana penggunaan gadget yang tidak tepat berakibat terhadap kelumpuhan. Alhasil, mimpi mengggapai bonus demografi justru bisa berujung bencana demografi.

BERITA REKOMENDASI

Prof Ridha pun menerangkan bahaya penggunaan gadget yang tidak tepat. Di mana ada dua faktor penyebab penggunaan gadget yang bisa mengakibatkan dampak negatif. Yakni, posisi dan durasi.

"Jika menggunakan gadget dengan posisi yang meyebabkan adanya tekukan pada leher, maka akan ada beban yang ditanggung. Semakin dalam tekukan itu, maka akan semakin berat beban yang ditanggung leher," terang Prof Ridha.

Jika ini berlangsung singkat atau hanya beberapa menit lanjut Prof Ridha, hal itu tidak begitu berdampak.

"Tapi jika tekukan itu terjadi lebih dari dua jam dan secara terus menerus, ini menjadi masalah. Maka akan terjadi gangguan yakni saraf kejepit pada bagian leher. Gejalanya yakni berat di pundak, leher pegal, tangan kesemutan, dan bangun tidur tidak segar," ujarnya.

Dulunya gejala ini ungkap Prof Ridha, sering dirasakan orang tua usia 60 tahun ke atas, tapi sekarang mulai dirasakan remaja baik tingkat SMA, SMP bahkan anak SD.


"Parahnya lagi, jika gejala awal itu diabaikan dan terus menggunakan gadget dengan posisi yang salah dan dalam durasi waktu yang lama maka yang terjadi adalah kematian saraf," ucapnya lagi.

Kematian saraf ini ungkap Prof Ridha jauh lebih berbahaya dan berujung cacat dengan gejala yang dialami adalah kelumpuhan pada tangan dan kaki, buang air kecil loss atau tidak terasa dan seksualitas bagi kaum lelaki hilang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas