Situasi Gaza Kian Kritis, Evakuasi Satu Keluarga WNI Terus Diupayakan dengan Bantuan Mesir dan Qatar
Kemlu RI mengatakan Indonesia terus mengupayakan evakuasi satu keluarga WNI untuk segera keluar dari wilayah Gaza.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan Indonesia terus mengupayakan evakuasi satu keluarga WNI untuk segera keluar dari wilayah Gaza.
Saat ini situasi di Gaza kian kritis.
Karena itu, pemerintah Indonesia meminta bantuan negara lain seperti Mesir dan Qatar dalam proses evakuasi WNI.
"Saat ini kita masih berusaha untuk evakuasi satu keluarga WNI dari Gaza di tengah situasi yang sangat kritis," kata Iqbal kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).
Indonesia kata Iqbal, sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan Mesir dan Qatar.
Baca juga: Konvoi Ambulans dan Rumah Sakit di Gaza Diserang Israel: 15 Orang Tewas dan 60 Orang Luka-luka
Terlebih kemarin, satu keluarga WNI Abdillah Onim berhasil dievakuasi setelah melewati perjalanan keluar dari Gaza yang dramatis.
Saat ini kata Iqbal, Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi tengah mengupayakan komunikasi dengan semua negara yang berada di sekitar Gaza.
Baca juga: Indonesia Kirim Bantuan ke Gaza, Presiden Jokowi: Tiga Pesawat Kirim Logistik 51,5 Ton
"Mesir dan Qatar adalah diantara negara yang ikut bantu proses evakuasi WNI dari Gaza. Pemerintan Indonesia sangat memghargai dukungan tersebut. Menteri Luar Negeri berkomunikasi langsung secara intensif dengan semua pihak yang memiliki aset di Gaza," terang dia.
Terganjal Masalah Administrasi
Keluarga WNI yang terdiri dari 3 WNI (suami dan 2 anak) dan seorang istri warga negara Palestina masih terganjal proses adminitrasi yang rumit di perbatasan Rafah.
Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, proses administrasi yang diperlakukan sangat ketat.
"Tidak seperti evakuasi yang terjadi di tempat lain, karena setiap evakuasi memiliki situasi yang berbeda, situasi evakuasi di Gaza ini dilakukan juga berbeda. Perlu waktu panjang untuk menciptakan koridor evakuasi," kata dia dalam press briefing, Jumat (3/11/2023).
Retno menyebut, proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza harus melibatkan banyak pihak kunci.
"Jadi nama-nama itu harus mendapatkan approval dari banyak pihak yang ada di Gaza, dan ini tidak kita alami di proses evakuasi yang sebelumnya," ungkap mantan dubes RI di Belanda ini.
Oleh karena itu, Indonesia terus berusaha menggunakan semua networking untuk membantu proses yang rumit ini.