Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pakar Hubungan Internasional soal Pentingnya Indonesia Lakukan Aksi Bela Palestina

Dosen Studi Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad), Teuku Rezasyah membeberkan pentingnya Indonesia melakukan aksi bela Palestina.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kata Pakar Hubungan Internasional soal Pentingnya Indonesia Lakukan Aksi Bela Palestina
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Aksi Bela Palestina di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Minggu (5/11/2023) diwarnai berkibarnya bendera Palestina berukuran raksasa. Dosen Studi Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad), Teuku Rezasyah, membeberkan pentingnya Indonesia melakukan aksi bela Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Studi Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad), Teuku Rezasyah membeberkan pentingnya Indonesia melakukan aksi bela Palestina.

Diketahui, kumpulan aliansi masyarakat termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan aksi bela Palestina di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).

Reza berpendapat, aksi bela Palestina sangat penting.

Ia menyinggung sejarah panjang antara Indonesia dengan Palestina.

"Oh, sangat penting. Luar biasa penting," kata Rezasyah dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Orasi Anies Baswedan di Aksi Bela Palestina: Kita Serukan pada Dunia untuk Tegakkan Keadilan

Ia mengingatkan, ketika awal-awal Indonesia menyatakan kemerdekaan, Imam Besar Masjid Al-Aqsha adalah yang pertama kali memberikan dukungan.

Doanya kala itu menggelegar sehingga membuka mata negara-negara di Timur Tengah.

Berita Rekomendasi

"Bahwa ada saudara-saudara kita senasib, sepenanggungan, sependeritaan yang ingin memerdekakan diri dan sudah berjuang untuk itu," tutur Reza menjelaskan doa dari Imam Besar Masjid Al-Aqsha.

Doa tersebut kemudian diulangi oleh Presiden ke-1 Indonesia, Ir Soekarno, pada tahun 1955. Dampaknya ketika itu sangat besar.

Di mana ada dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, kata Reza, sudah ada 30 negara Afrika yang merdeka.

Kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat dipadati masa aksi Bela Palestina pada Minggu (5/11/2023) pagi. Mereka beramai-ramai menuju kawasan Monumen Nasional (Monas), titik kumpul akhir dari rangkaian aksi hari ini.
Kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat dipadati masa aksi Bela Palestina pada Minggu (5/11/2023) pagi. Mereka beramai-ramai menuju kawasan Monumen Nasional (Monas), titik kumpul akhir dari rangkaian aksi hari ini. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

"Jadi, kita punya sejarah batiniah yang sangat kuat dengan Palestina," tuturnya.

Ia lantas menuturkan, saat ini pembicaraan soal Palestina bukan hanya terbatas pada mereka sebagai masyarakat muslim.

Pembicaraan tersebut menyoroti kondisi masyarakat Palestina yang heterogen.

Bagaimanapun, serangan yang dilakukan oleh Israel bisa menghancurkan peradaban dan kebudayaan Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas