Calon Panglima TNI Jenderal Agus Bakal Sampaikan Konsep Operasi di Papua Saat Fit And Proper Test
Agus mengatakan persoalan di Papua sampai saat ini belum selesai sehingga menurutnya memerlukan terobosan dalam konsep operasi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus Calon Panglima TNI Jendera Agus Subiyanto mengatakan akan menyampaikan strateginya untuk menangani persoalan di Papua saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPR.
Agus mengatakan persoalan di Papua sampai saat ini belum selesai sehingga menurutnya memerlukan terobosan dalam konsep operasi.
Hal tersebut disampaikannya usai memimpin Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Silang Monas Jakarta pada Rabu (8/11/2023).
"Ya akan saya sampaikan, karena papua sudah 62 tahun kan kita, belum selesai-selesai berarti harus ada konsep operasi yang out of the box ya," kata Agus.
Agus mengaku lebih cenderung mengedepankan pendekatan halus atau soft approach.
Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pendekatan lain di sana.
"Sehingga, saya sih lebih mengedepankan soft approach, walaupun hard approach nya tetap. Cuma lebih mengedepankan soft, karena kita harus ngerti di sana kearifan lokal di sana seperti apa Papua itu," kata dia.
Masyarakat Papua menurutnya secara individu baik apabila diperlakukan dengan baik.
Semua masyarakat di daerah, jata dia, juga memiliki kearifan lokal fan adat istiadat yang harus dipahami.
"Karena dia terdiri dari beberapa suku, bagaimana antar suku ini, kesukaanya apa. Misalnya dia lebih suka perang suku atau dan sebagainya. Sehingga kita penegakannya lebih soft approach pendekatannya," kata Agus.
Digelar Pekan Depan
Komisi I DPR RI masih menunggu penugasan dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR terkait fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan Bamus rencananya akan digelar dalam Minggu ini.
"Kalau Bamus belum. Tapi Bamus minggu ini. Jadi kalau enggak hari ini besok atau lusa, pokoknya minggu ini," kata Meutya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).