Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Maruli Simajuntak, menanggapi kabar yang menyebutkan dirinya masuk dalam bursa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Maruli mengatakan kriteria mengenai kecocokan untuk suatu jabatan, adalah penilaian dari atasan di tubuh TNI.

Sehingga dirinya menyatakan siap jika dinilai masuk kriteria sebagai KSAD.

"Ya kita kan tentara sudah masuk dalam kriteria ya dinilai oleh atasan-atasan kita. Ya kami harus siap," tutur Maruli di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Menurut Maruli, setiap jenderal bintang tiga atau letnan jenderal TNI di Angkatan Darat berhak menjadi KSAD.

Dirinya mengatakan ada proses seleksi kepada pihak yang masuk dalam kriteria tersebut.

"Ini kan bukan pendaftaran. Secara aturan, bintang tiga punya kesempatan untuk jadi calon, setelah di kriteria sekian orang, diseleksi lagi sekian orang mungkin begitu," tutur Maruli.

Meski begitu, Maruli mengaku tidak mengetahui lebih lanjut terhadap proses pemilihan KSAD tersebut.

"Jadi, saya gak terlalu mengerti juga," kata Maruli.

Baca juga: Uji Kelayakan Jenderal Agus Subiyanto Sebagai Panglima TNI Digelar pada Senin 13 November 2023

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyatakan, sederet nama jenderal di Angkatan Darat (AD) memiliki potensi menjadi KSAD.

Pernyataan Meutya itu sekaligus merespons kemungkinan jabatan KSAD ditinggalkan Jenderal TNI Agus Subiyanto jika nantinya dilantik menjadi Panglima TNI.

"Ya ada beberapa nama (Jenderal) masih," kata Meutya saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2023).

Adapun sederet nama jenderal yang menurut Meutya cocok tempati jabatan KSAD itu meliputi, Koordinator Staf Ahli KSAD Letjen I Nyoman Cantiasa dan Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.

Tak hanya itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Danjen Kopassus Mayjen Deddy Suryadi juga termasuk menjadi nama yang layak.