Museum Kebangkitan Nasional Berperan Penting dalam Perjalanan Sejarah Bangsa
Museum kebangkitan nasional memiliki nilai sejarah sebagai lokasi perjuangan para pelajar STOVIA 115 tahun yang lalu.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Unit Museum Kebangkitan Nasional, Nur Khozin, M. Hum mengatakan, gedung Museum Kebangkitan Nasional peran penting dalam perjalanan sejarah bangsa.
Pengetahuan peranan museum kebangkitan nasional ini harus terus diwariskan kepada generasi muda.
"Adanya gedung ini diharapkan memberikan bekal untuk generasi muda, dalam menginisiasi kebangkitan-kebangkitan dalam bidang lainnya," katanya saat acara kegiatan Bangkit Pemuda Indonesia yang diselenggarakan belum lama ini.
Dikatakannya, museum kebangkitan nasional memiliki nilai sejarah sebagai lokasi perjuangan para pelajar STOVIA 115 tahun yang lalu.
Bangkit Pemuda Indonesia diisi kegiatan seminar Persiapan Kuliah, Workshop SEO dan Penulisan Sejarah, Kompetisi Muskitnas Model United Nations 2023.
Juga diadakan kompetisi MUN (Model United Nations) adalah yang pertama di Indonesia diadakan di lingkungan Museum.
Kompetisi ini memfasilitasi pelajar-pelajar SMA untuk melatih kemampuan diplomasi dan negosiasi mengenai isu-isu global.
Kemudian talkshow yang diharapkan dapat memberi pemahaman kepada generasi muda bahwa mereka dapat berkarya untuk Indonesia sesuai dengan passion mereka.
"Diharapkan dengan adanya rangkaian kegiatan ini dapat menarik minat masyarakat, terutama generasi muda untuk berkunjung dan beraktivitas di Museum Kebangkitan Nasional," katanya.
Ditambahkannya, dengan kerja kreatif dan upaya terbaik, harapannya kegiatan ini dapat memberikan motivasi dan energi positif berkelanjutan kepada segenap masyarakat dan lapisan yang terlibat serta mengapresiasi kegiatan ini.
Sebelumnya, Museum Kebangkitan Nasional telah mengadakan kegiatan Bangkit Anak Indonesia sudah terselenggara di tanggal 23 Juli - 23 Agustus 2023 sebagai wadah untuk memperingati hari anak nasional.
Kegiatan terdiri dari Pameran lukisan anak-anak berkebutuhan khusus, lomba busana daerah, lomba tari kreasi tradisional, dan Kemah Pelajar Pancasila.
Acara ini sukses terselenggara dan melibatkan siswa-siswi mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga SMP.
Kegiatan ini berhasil mendatangkan pengunjung sekitar 5.100 orang.