Selain itu, antusiasme dari para pejabat kesehatan di Vietnam ini sangat tinggi pada kegiatan ini. Bagaimana tidak, out of pocket BPJS Kesehatan bisa turun sekitar 25 persen. Di Vietnam sendiri hampir tidak banyak yang berubah, dan BPJS Kesehatan bisa mengendalikan dari defisit menjadi tidak defisit.

"Sekarang ini BPJS Kesehatan sudah tidak defisit dan tanpa hutang ke fasilitas kesehatan. Bahkan, saat ini BPJS Kesehatan meningkatkan tarif kapitasi ke FKTP dan memberikan insentif kepada penyedia layanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan," tambah Ghufron.

Ghufron juga menegaskan tidak hanya berfokus pada kuantitas layanan yang disediakan, tetapi BPJS Kesehatan juga fokus pada kualitas layanan yang diberikan kepada peserta JKN. 

Hasil survei pada tahun 2022 menunjukkan tingkat kepuasan peserta JKN mencapai angka 89 persen. Meski begitu, ditegaskan bahwa upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas BPJS Kesehatan.

Berbagai kemudahan terus diberikan kepada peserta JKN melalui beberapa inovasi, seperti diantaranya adalah i-Care JKN. Inovasi ini memungkinkan peserta untuk mengakses riwayat medis mereka dalam 12 bulan terakhir, sehingga memudahkan dokter dan tenaga medis untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan lebih tepat kepada peserta JKN.

"Lalu kami juga berikan kemudahan bagi peserta JKN melalui Telekonsultasi kepada dokter. Melalui Aplikasi Mobile JKN, peserta JKN dapat langsung menghubungi dokter di FKTP tempat peserta tersebut terdaftar. Dengan begitu peserta JKN tidak perlu jauh-jauh datang ke FKTP bila ingin menanyakan beberapa keluhan penyakit," tutup Ghufron.

Baca juga: BPJS Kesehatan Jadi Tuan Rumah JLN Collaborative Meeting