Beredar Surat Daftar Reshuffle Menteri Kabinet Jokowi, Istana: Hoaks
Istana menyebut surat reshuffle terhadap 13 menteri kabinet Jokowi adalah hoaks.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Beredar sebuah foto yang memperlihatkan sebuah surat yang berisi adanya perombakan atau reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Dalam foto yang dilihat Tribunnews.com, daftar menteri yang di-reshuffle sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditandatangani oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
Namun, tidak tertera kapan surat reshuffle tersebut ditandatangani oleh Pratikno.
Baca juga: Beda Respons Demokrat, NasDem hingga Golkar soal Rencana Jokowi Reshuffle Kabinet Pekan Ini
Kemudian, ada 13 menteri yang di-reshuffle berdasarkan surat tersebut yaitu:
- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional: Hadi Tjahjanto diganti Indrajaya Murod
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif diganti TB. Muhammad Sulaiman
- Menteri Sekretaris Kabinet: Pramono Anung diganti Yandri Susanto
- Menteri Desa PDTT: Abdul Halim Iskandar diganti Eko Putro Sandjojo
- Menteri Hukum dan HAM: Yasonna Laoly diganti Yusril Ihza Mahendra
- Menteri Sosial: Tri Rismaharini diganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
- Menteri PAN-RB: Abdullah Azwar Anas diganti Ibnu Susilo
- Menteri Pemuda Olahraga: Dito Ariotedjo diganti Ilham Permana
- Menteri Investasi/Kepala BKPM: Bahli Lahadalia diganti Andi Sapran
- Menkopolhukam: Mahfud MD diganti Hadi Tjahyanto
- Mendikbudristek: Nadiem Makarim diganti Kadarsah Suryadi
- Panglima TNI: Yudo Margono diganti Agus Subiyanto
- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN): Budi Gunawan diganti Dudung Abdurachman
Sementara berdasarkan daftar tersebut, reshuffle yang telah terealisasi adalah penggantian Laksamana Yudo Margono oleh Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Pelantikan pun baru dilakukan tadi pagi oleh Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Istana Bantah Surat Daftar Reshuffle Menteri, Sebut Hoaks
Tribunnews.com pun lalu menghubungi pihak Istana yaitu Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini.
Faldo membantah bahwa surat reshuffle menteri kabinet Jokowi tersebut adalah hoaks.
"Hoaks," ujarnya singkat saat dihubungi, Rabu (22/11/2023).
Kemudian ketika ditanya apakah memang ada reshuffle di luar daftar menteri yang berada di surat tersebut, Faldo kembali membantahnya.
Ia menegaskan tidak ada reshuffle dalam waktu dekat ini.
"Intinya, ini (surat reshuffle menteri) hoaks," sambungnya.
Pasca pernyataan Faldo, Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg) juga menegaskan bahwa surat tersebut adalah berita bohong.
Bantahan ini diunggah di akun Instagram resmi Kemensesneg, @kemensesneg.ri.
Berikut pernyataan lengkapnya:
"Berkenaan dengan beredarnya informasi/daftar reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang diusulkan dan telah disetujui oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, yang ditandatangani oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dengan menggunakan identitas logo Kementerian Sekretariat Negara, bersama ini kami nyatakan bahwa surat yang beredar tersebut adalah tidak benar (hoaks), karena sampai dengan saat ini Kementerian Sekretariat Negara tidak pernah mengeluarkan informasi dimaksud," tulis Kemensesneg dalam unggahannya.
Demokrat: Tak Ingin Berandai-andai, Reshuffle Hak Prerogatif Presiden
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut masuk dalam surat daftar menteri yang terkena reshuffle.
Dalam daftar tersebut, AHY tertulis menggantikan Tri Rismaharini sebagai Mensos.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya belum mengetahui terkait surat tersebut.
"Benar (belum mengetahui surat tersebut)," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.
Kamhar mengatakan Demokrat pun tidak mau berandai-andai terkait reshuffle menteri kabinet Jokowi.
Baca juga: Rachmat Gobel Datangi Istana di Tengah Isu Reshuffle Kabinet
Dia menegaskan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Kami tak ingin mengomentari dan berandai-andai," katanya.
Kamhar menegaskan Demokrat saat ini ingin berfokus terkait persiapan menjelang kampanye Pileg dan pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
"Saat ini fokus utama dan prioritas kami adalah mempersiapkan diri menghadapi Pilpres dan Pileg yang hanya tinggal menghitung hari sudah masuk masa kampanye."
"Kami baru saja selesai melakukan pembekalan caleg DPR RI dan konsolidasi pemenangan Pak Prabowo sebagai capres yang kami usng. Oleh karena itu fokus dan konsentrasi kami saat ini adalah menindaklanjuti itu," kata Kamhar.
Golkar Tidak Tahu soal Surat Reshuffle
Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono pun mengaku pihaknya belum mengetahui soal surat reshuffle menteri tersebut.
Diketahui, berdasarkan surat reshuffle menteri tersebut, nama Dito Ariotedjo masuk menteri yang dirombak dan digantikan sesama kader muda Golkar, Ilham Permana.
"Belum dengar apa-apa aku ya," katanya singkat kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Jokowi Sebut Reshuffle Kabinet Kemungkinan Dilakukan Pekan Ini
Tribunnews.com pun sudah menghubungi elite partai lain seperti Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto untuk mengonfirmasi terkait surat tersebut.
Berdasarkan surat tersebut, tertulis nama Yandri menggantikan Pramono Anung sebagai Menteri Sekretaris Kabinet.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum memberikan respons.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Reshuffle Kabinet
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.