VIDEO EKSKLUSIF Target RK Menangkan Prabowo-Gibran di Jabar 60 Persen, Prof Muradi: Agak Berlebihan
Dia memprediksi perolehan suara di Pilpres 2024 tidak akan ada satu pasangan capres-cawapres menang diatas 50 persen di Jabar.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru saja dikukuhkan sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ridwan Kamil optimis Prabowo-Gibran satu putaran di Jawa Barat.
Kang Emil, demikian sapaannya, menyebut target itu tidak berlebihan.
Ia juga menargetkan bisa meraup suara minimal 60 persen di Jawa Barat.
Pernyataan Ridwan Kamil ini pun kemudian membuat Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi menantangnya beradu kekuatan dengan mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus kader PKS Ahmad Heryawan terkait raihan suara di Jawa Barat.
Tribunnews On Focus membahasnya dengan Guru Besar Politik dan Kemanan Universitas Padjajaran, Prof Muradi.
"Saya kira itu basisnya adalah dua pasangan calon. Target 60 persen memungkinkan."
"Tapi ini lebih dari dua pasangan," ujar Prof Muradi saat wawancara eksklusif Tribunnews On Focus Minggu (26/11/2023).
Belum lagi, dia menjelaskan peta partai politik pengusung Prabowo di Pilpres 2024 sudah berbeda dengan di 2019. Partai politik yang mengusung Prabowo di 2019 sudah tersebar ke kubu pasangan capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3).
Prof Muradi menunjukkan peta partai politik yang mendominasi di Jawa Barat, yakni Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Golkar. Termasuk sebaran dan basis-basisnya di kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Dia juga menyoroti hasil di Pilkada Jawa Barat di 2018 lalu.
Kemenangan Ridwan Kamil menurut dia, tidak telak di Pilkada Jawa Barat 2018.
"Poinnya akan terbagi ke tiga paslon nomor 1, 2 dan 3. "
"Artinya target 60 persen buat saya agak berlebihan kalau melihat daya seperti ini," ucap Prof Muradi.