Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala LLDikti Ungkap Tiga Kunci Hadapi Indonesia Emas 2045

Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta, Prof. Dr.Toni Toharudin, S.SI., M.Sc, mengungkapkan terdapat tiga kunci utama menyiapkan generasi unggul.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kepala LLDikti Ungkap Tiga Kunci Hadapi Indonesia Emas 2045
istimewa
Wisuda ke-68 Binus University yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta, Prof. Dr.Toni Toharudin, S.SI., M.Sc, mengungkapkan terdapat tiga kunci utama menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Faktor pertama, kata Toni, adalah kreativitas dan inovasi.

Menurut Toni, hal ini merupakan faktor utama dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.




"Kedua, memupuk semangat dan jiwa entrepreneurship merupakan pilihan yang strategis, menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ketiga, pendidikan inovatif harus selalu bergerak seiring perkembangan zaman," ujar Toni.

Hal tersebut diungkapkan oleh Toni pada acara Wisuda ke-68 Binus University yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC).

Toni menekankan Indonesia harus menjadi negara dengan lebih banyak pengusaha agar tidak terjebak menjadi negara middle-income trap.

Sehingga Indonesia menjadi negara maju sebelum batas bonus demografi habis di tahun 2036.

BERITA TERKAIT

"Negara yang mengalami middle-income trap umumnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang stagnan, kurangnya investasi, rendahnya produktivitas, dan kualitas pendidikan serta infrastruktur yang kurang memadai," tutur Toni.

"Kepada Wisudawan dan wisudawati sebagai lulusan, mari kita terus meningkatkan kualitas dengan belajar secara mandiri dengan memperdalam literatur, mengikuti pelatihan serta memperluas wawasan terkait perkembangan dan inovasi di berbagai bidang," tambah Toni.

Sementara itu, Rektor Binus University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., mengatakan wisuda 68 ini merupakan perhelatan wisuda dengan jumlah lulusan terbanyak dengan jumlah 6.334 wisudawan dan wisudawati.

"Sebuah kebanggaan, lulusan Binus University diharapkan akan berkontribusi meningkatkan sumber daya manusia handal dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," ucap Nelly.

"Hal ini juga merupakan bukti nyata Binus University sebagai perguruan tinggi Indonesia berkelas dunia untuk dapat membina dan memberdayakan masyarakat dan membangun nusantara," tambah Nelly.

Dari jumlah wisudawan dan wisudawati tersebut, terdapat sejumlah 88,81 persen yang lulus tepat waktu dengan 91,94% lulusan memiliki IPK >3,00. IPK rata-rata lulusan adalah 3,48.

Sebanyak 77% lulusan sarjana telah bekerja dengan 23% di antaranya bekerja di perusahaan global, 28% bekerja di perusahaan non-global maupun nasional teratas, 18% menjadi wirausahawan, 5% bekerja di perusahaan startup, dan 3% melanjutkan studi.

Salah satu lulusan penerima beasiswa afirmasi ADIK Papua, Marchelin, mengaku bahagia memiliki kesempatan untuk bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Di samping itu, perjuangan di bangku perkuliahan juga tidak kalah serunya.

Baca juga: ASN Wajib Punya Empat Kompetensi dalam Jalankan Program Indonesia Emas 2045

"Tentang bagaimana mahasiswa dan mahasiswi harus berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikan kuliahnya sehingga bisa menjadi sarjana ditengah gempuran banyaknya mahasiswa atau mahasiswi yang putus kuliah karena berbagai faktor," ucap Marchelin.

Marchelin lulus dengan pengalaman magang di dua perusahaan terkemuka di Indonesia, yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas