PBNU: Segala Upaya Dehumanisasi Harus Ditolak
PBNU menegaskan, segala upaya yang berujung pada merosotnya derajat manusia atau dehumanisasi harus ditolak.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan, segala upaya yang berujung pada kemerosotan derajat manusia atau dehumanisasi harus ditolak.
Hal ini merupakan satu di antara beberapa poin yang dirumuskan PBNU melalui Muktamar Pemikiran NU.
Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla mengatakan, hasil Muktamar NU menyoroti pentingnya aspek pemikiran dalam percakapan publik.
Di mana, menurutnya, pendangkalan komunikasi dan kemiskinan ide saat ini menjangkiti masyarakat sebagai imbas dari bentuk komunikasi baru yang ditawarkan media sosial.
Ia menuturkan, masyarakat ini di masa depan tidak bisa dirumuskan dalam bentuk yang terlalu rigit sehingga bisa merosot menjadi ideologi yang lebih berbahaya.
Baca juga: PBNU: Gejala Dukung Mendukung dalam Percakapan Publik Jelang Pemilu 2024 Kurang Sehat
"Tentu masyarakat ini harus menjadi tema terbuka yang dipercakapkan oleh semua pihak. Dan bentuk masyarakat itu pun, jika akhirnya berhasil dirumuskan harus merupakan bentuk yang terbuka, bukan tertutup yang mengeksklusi yang lain, yang berbeda," kata Ulil, dalam konferensi pers hasil Muktamar Pemikiran NU: Imagining The Future Society, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Minggu (3/12/2023).
Meski demikian, Ulil menekankan, apapun bentuk masyarakat yang akan dirumuskan di masa depan itu, kedudukan utama haruslah diberikan kepada manusia.
Baca juga: PBNU Minta Masyarakat Tak Bawa Konflik Palestina dalam Pertentangan Agama, Gus Yahya: Itu Berbahaya
"Masyarakat yang dibayangkan di masa depan adalah masyarakat manusia. Dan karena itu, manusia haruslah menempati posisi sentral atau human centered society," kata Ulil.
"Segala upaya dan tendensi yang berujung kepada kemerosotan derajat manusia atau dehumanisasi haruslah ditolak," sambungnya.
Walaupun ia menyebut mengenai masyarakat yang berpusat pada manusia, Ulil juga menegaskan, bukan berarti aspek-aspek ekologis harus diabaikan.
"Masyarakat manusia jelas tidak bisa tegak jika tidak ada habitat, termasuk habibat fisik dan alam yang sehat," ucap Ketua PBNU itu.
Sebagai informasi, kegiatan Muktamar Pemikiran NU digelar sejak tanggal 1-3 Desember 2023.
Adapun agenda utama adalah diskusi yang dirumuskan sebagai hasil dari Muktamar Pemikiran NU.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.