Penyebab Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun 14 Tingkat Kata Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia turun dari 38 menjadi 34.
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Mahfud bicara banyak soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Soal penegakan hukum, Mahfud menyatakan, kadang kala memihak orang yang mempunyai kekuatan.
Orang lemah tidak mendapat perlindungan hukum jika berperkara, karena kalah dengan mereka yang mempunyai kekuatan.
"Orang mencuri lalu dihajar habis-habisan di tengah jalan, sementara orang korupsi dilindungi, korupsi tuh banyak loh, kelasnya miliaran. Kalau mencuri itu nggak banyak, dan kadang karena terpaksa. Orang kuat menyogok dan dibeking pejabat korup agar kasusnya ditutup. Ini bukan rahasia," tutur mantan Ketua MK ini.
Untuk itu, kata Mahfud, ia bersama Ganjar Pranowo akan memperjuangkan penegakkan hukum agar berjalan secara adil bagi semua pihak. "Ganjar-Mahfud hadir untuk memperbaiki itu semua," tegasnya.
Mahfud kemudian meminta para relawan untuk mengingat Gaspol ketika bertanya soal apa yang akan dilakukan Ganjar-Mahfud jika terpilih.
"Gaspol, gandakan anggaran, anggaran diperbanyak untuk orang orang kelas menengah ke bawah, sikat korupsi, dan perbaiki birokrasi," ucapnya.
Dikatakannya, masyarakat miskin di Indonesia tidak akan pernah bangkit, jika korupsi tidak diberangus tuntas. Setelah korupsi dikikis, Pemerintah bisa menghitung berapa yang bisa diberikan untuk rakyat sebagai modal kerja, subsidi listrik, menggratiskan internet, menggaji guru dengan layak.
"Proyek-proyek yang hanya dinikmati kelas menengah ke atas, kita hentikan. Kita akan membangun dari pinggiran. Ganjar-Mahfud, akan gaspol," ujarnya.
Melihat antusiasme dan jengahnya rakyat pada kondisi saat ini, Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka yakin Ganjar-Mahfud akan memenangkan Pemilu 2024. Karena duet ini solusi atas semua persoalan yang terjadi.
"Alhamdulillah Rapat Akbar dihadiri langsung oleh Pak Mahfud, tokoh kita yang tegas dan berintegritas. Kita akan berusaha mengerahkan jejaring kita. Kita sosialisasiasikan Ganjar-Mahfud," ucap Rieke.
Selain sosialisasi Ganjar-Mahfud, Rieke juga akan berusaha menyadarkan rakyat agar narasi yang menghancurkan nalar publik terkikis. Khususnya soal bantuan dan program untuk rakyat.
"Rakyat sebagai pembayar pajak, harus dapat kesejahteraan. Program dari Pemerintah itu bukan bantuan dan budi baik penguasa. Memang sudah kewajibannya untuk program rakyat," .
Rieke juga mengajak relawan dan pendukungya berkomitmen memberantas korupsi. Serta memperjuangkan terwujudnya lima bidang kesejahteraan rakyat, terpenuhinya hak konstitusional rakyat atas sandang, pangan, dan papan, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, pekerjaan yang layak dan lima jaminan sosial, kehidupan sosial, perlindungan hukum dan HAM, serta infrastruktur dan lingkungan hidup yang baik.
Selain itu kata Rieke, semua program yang diusung Ganjar-Mahfud akan berbasis pada data yang akurat, yakni data desa presisi. "Jadi semua terukur dan tepat sasaran," imbuhnya.