Menko PMK: 107, 63 Juta Masyarakat Diprediksi Bepergian Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Menteri Muhadjir meminta kementerian dan lembaga melakukan mitigasi menjelang libur panjang Nataru.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas persiapan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Rapat ini dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Hadir pula Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Kepala Basarnas Marsdya Kusworo.
Baca juga: Natal dan Tahun Baru, Mulai Besok Penumpang Kapal Ferry Bisa Pesan Tiket via Online Travel Agent
Dalam pembukaan rapat, Muhadjir meminta kementerian dan lembaga melakukan mitigasi menjelang libur panjang Nataru.
Dirinya mengungkapkan sekitar 107,63 juta orang bakal melakukan perjalanan selama libur Nataru.
"Perlu disiapkan dengan baik termasuk memitigasi adanya potensi konflik sosial. Berdasarkan data survei Kementerian Perhubungan diperkirakan ada 107,63 juta orang akan melakukan perjalanan pada libur Natal dan Tahun Baru," ujar Muhadjir.
Muhadjir mengungkapkan jumlah ini mengalami penambahan hingga 143 persen dibanding libur Nataru sebelumnya.
Menurut Muhadjir, masyarakat harus mengetahui informasi mengenai kondisi lalu lintas selama libur Nataru.
"Masyarakat harus memperoleh informasi dengan jelas terkait tempat pelaksanaan ibadah natal dan perkembangan situasi terkini libur nataru seperti kondisi jalan, bencana serta kemacetan," tutur Muhadjir.
Muhadjir juga meminta agar Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana jalan selama libur Nataru.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, MTI: Waspadai Kecelakaan di Perlintasan Sebidang
Skema mengenai rekayasa lalu lintas, menurut Muhadjir, harus segera dipersiapkan.
"Perlu dimuat skema pengaturan jalan melalui penerapan kebijakan ganjil genap, contra flow, dan sarana prasarana fasilitas publik di semua jalur yang dapat diakses melalui berbagai kanal digital," ucap Muhadjir.
Seperti diketahui, pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru akan mencapai 39,83 persen dari total populasi Indonesia.